Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah terus berupaya untuk memberantas keberadaan pelabuhan tikus.
Luhut mengatakan, pemberantasan pelabuhan tikus merupakan salah satu isu yang melibatkan banyak pihak, termasuk Kementerian Korordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menjelaskan, pelabuhan tikus masih kerap bermunculan dan berisiko merugikan kegiatan perekonomian negara. Padahal, di sisi lain Luhut mengatakan pemerintah Indonesia telah gencar melakukan pembenahan pada pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia.
“Itu masalah kami rame-rame, bukan hanya KPK saja. Saya juga pusing lihat itu pelabuhan tikus,” kata Luhut saat ditemui di Gedung Juang KPK, Selasa (18/7/2023).
Luhut mengatakan pelabuhan tikus menjadi salah satu pintu yang digunakan oleh oknum-oknum untuk menyelundupkan komoditas negara, seperti kelapa sawit.
Meski demikian, dia menyebut kegiatan penyelundupan ini sudah menurun drastis. Hal ini seiring dengan upaya penindakan yang dilakukan Kemenko Marves dan KPK kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga
Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, pelabuhan tikus menjadi salah satu masalah yang dihadapi dalam kasus pakaian impor bekas. Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Nirwala Dwi Heryanto menyebutkan umumnya pakaian bekas disembunyikan pada barang pelintas batas, barang bawaan penumpang, atau menggunakan jalur-jalur kecil melewati hutan yang sulit terdeteksi oleh petugas.
Adapun, perbatasan Kalimantan Barat yang kerap menjadi jalur masuk pakaian bekas yang akan dijual belikan di Tanah Air ini meliputi perbatasan Jagoi Babang, Sintete, dan Entikong.
“Perbatasan Kalimantan, utamanya di Kalimantan Barat, seperti Jagoi Babang, Sintete, Entikong,” kata Nirwala.
Sintete merupakan pelabuhan pengumpul yang berlokasi di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat yang kerap jadi jalur masuk barang dari Malaysia. Sedangkan Jagoi Babang adalah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara bagian Malaysia, Sarawak.
Terakhir, Entikong merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang juga memiliki jalur perbatasan darat Sarawak atau disebut dengan jalur sutera. Jalur ini bisa dilalui dengan bus.