Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reshuffle Kabinet Jokowi, Selaras Dengan Harapan Pengusaha?

Para pelaku usaha menilai perubahan kabinet yang menunjuk kalangan profesional bisa mempercepat eksekusi kebijakan.
Jokowi melakukan reshuffle kabinet, Senin (17/7/2023) - Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman
Jokowi melakukan reshuffle kabinet, Senin (17/7/2023) - Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman

Bisnis.com, JAKARTA – Bongkar pasang atau reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, hari ini, Senin (17/7/2023), selaras dengan harapan dunia usaha.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, optimistis dengan efektivitas reshuffle ini terhadap perkembangan dunia usaha dengan ditunjuknya profesional dalam kabinet.

Sebagaimana diketahui, Jokowi melantik Rosan Roslani sebagai Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang notabene mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS).

Profesional dari kalangan pengusaha itu akan mengiringi Menteri BUMN Erick Thohir dalam memacu kinerja perusahaan pelat merah pada masa menjelang, dan mungkin, akan bertahan hingga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kalau yang dilantik adalah profesional di bidang masing-masing, kami cukup optimistis mereka bisa cepat beradaptasi dan bekerja dengan baik,” kata Shinta kepada Bisnis.com.

Menurutnya, efektivitas reshuffle yang dilakukan di ujung-ujung pemerintahan Jokowi bergantung kepada proses adaptasi pejabat yang baru dilantik.

Namun, lanjutnya, dengan masa kepemimpinan yang tersisa pemerintah diharapkan memprioritaskan eksekusi percepatan dan penyempurnaan di lapangan agenda-agenda reformasi struktural yang sudah ada.

Antara lain, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi, meningkatkan investasi, serta mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Kami rasa ini juga yang diinginkan Presiden, sehingga kami cukup optimis reshuffle ini bisa berbuah baik dalam bentuk percepatan implementasi reformasi struktural,” ujarnya.

Lebih jauh, Shinta mengungkapkan pebisnis tengah membutuhkan kepastian dan prediktabilitas iklim usaha dan investasi. “Khususnya, pada musim politik seperti saat ini karena pelaku usaha dan calon investor cenderung wait and see,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper