Bisnis.com, JAKARTA – DPR telah menyetujui anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) yang terdiri dari tujuh orang, salah satunya dari unsur pemerintah.
Nantinya, ketujuh BSBI tersebut akan membantu DPR dalam mengawasi Bank Indonesia di area operasional untuk membantu menjaga dan meningkatkan akuntabilitas, independensi, transparansi dan kredibilitas.
Merujuk pada UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) pasal 58B ayat (3), Anggota BSBI akan menjabat selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Beberapa anggota yang disetujui pada hari ini pun melanjutkan jabatan dari keanggotaan BSBI periode 2020-2023.
Berikut profil masing-masing anggota BSBI periode 2023-2028
1. Marwanto Harjowiryono
Marwanto tercatat menjadi anggota BSBI dari unsur pemerintah atas usulan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Melansir dari laman resmi Kemenkeu, Marwanto yang lahir di Yogyakarta pada 6 Juni 1959 tersebut telah mulai bekerja di Kemenkeu sejak 1983.
Dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Biro Analisa APBN dari 1991 hingga 2001, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan RI dari 2001 hingga 2004, Kepala Biro Hubungan Masyarakat di Sekretariat Jenderal dari 2004 hingga 2006, dan Staff Ahli Tim Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan dari 2007 hingga 2009.
Baca Juga
Alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut juga pernah menduduki jabatan Direktur Eksekutif Asian Development Bank (ADB) pada 2009-2011.
Setelah itu, Marwanto kembali ke Kemenkeu sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan pada 2011. Kemudian pada 2013 dirinya dilantik sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan dan menjabat hingga 2019. Sebelum menjadi anggota BSBI, Marwanto dilantik sebagai Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
2. Moh. Khusaini
Moh. Khusaini tercatat sebelumnya menjadi anggota BSBI periode 2020-2023. Artinya, Khusaini kembali menjabat sebagai anggota BSBI untuk lima tahun ke depan.
Khusaini pada dasarnya merupakan seorang akademisi, yaitu staf pengajar dan Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, dengan spesialisai Public Finance and policy, Macroeconomics, dan Fiscal Management dan menjadi Wakil ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Malang (2020-2023).
Dirinya juga pernah menjabat sebagai tenaga ahli LGSP-USAID, AIPD-AusAID bidang Planning and Budgeting Specialist (2010-2014).
3. Piter Abdullah Redjalam
Piter yang berkonsentrasi pada makro ekonomi membangun lembaga penelitian dan sekaligus menjadi Direktur Eksekutif di Segara Research Institute. Sebelumnya, Piter menjadi Research Director di Center of Reform on Economics (Core).
Dalam halaman LinkedIn milik Piter, dirinya juga sempat menjabat cukup lama di Bank Indonesia sebagai peneliti dan ekonom senior.
4. Iskandar Simorangkir
Sama dengan Piter yang memiliki pengalaman kerja di Bank Indonesia, Iskandar pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI di Jawa Tengah pada 2014-2017.
Setelah itu, pria kelahiran Binjai, 4 Januari 1963, menduduki posisi sebagai Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.
5. Irwan Lubis
Irwan Lubis pada tahun lalu tercatat mendaftarkan diri sebagai calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), namun tidak lolos.
Sebelumnya, Irwan menduduki posisi Deputi Pengawas Perbankan III OJK. Pada 2017 kemudian dirotasi menjadi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan.
6. Muhammad Nawir Messi
Pria lulusan Universitas Hasanuddin Makassar pada 1983 juga telah menjabat sebagai anggota BSBI pada periode sebelumnya.
Nawir memulai kariernya sebagai Peneliti pada the Center for Policy and Implementation Studies (CPIS), lembaga riset kerjasama antara Harvard Institute for International Development (HIID) dengan pemerintah Indonesia (1984-1994), bahkan sempat menjabat sebagai Direktur Indef.
Nawir yang menyelesaikan pendidikan Master di Australian National University (ANU) tersebut aktif sebagai pengajar di Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, hingga IPB University.
7. Agus Herta Sumarto
Agus Herta Sumarto merupakan peneliti yang fokus pada makroekonomi dan keuangan di Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Dia juga menjadi dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Mercu Buana Jakarta.
Melansir dari halaman Indef, Agus juga aktif sebagai staf peneliti di Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Pusat, sekaligus sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan SDM Infrastruktur pada lembaga yang sama.
Agus menyelesaikan Pendidikan S-1 di Fakultas Manajemen Agribisnis Universitas Mercu Buana. Sedangkan pendidikan S-2 diselesaikan di Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB).