Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia yang saat masih sangat rendah.
Sri Mulyani melihat bahwa pemanfaatan dari EBT di Indonesia masih diangka 0,5 persen saja dan ini menurutnya sangat memalukan.
“Indonesia Punya banyak potensi RNE sekarang ini baru 0,5 persen dari potensi yang kita punya, 0,5 persen pak Hilmi [Dirut Medco Energy] itu memalukan tuh pak. Bahkan enggak sampai 1 persen, Pak Dirjen [Kementerian ESDM],” kata Sri Mulyani dalam paparanya di EBTKE ConEc di ICE BSD dikutip, Kamis (13/7/2023).
Sri Mulyani juga meminta kepada pihak DPR untuk mendorong Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk terus memanfaatkan EBT yang ada di Indonesia. Potensi EBT di Indonesia sangat banyak dan itu harus dimaksimalkan agar EBT dapat digunakan secara besar.
Lebih lanjut, dia juga memahami bahwa nantinya akan ada tantangan yang lebih kompleks lagi saat dijalankan.
“Jadi mari kita bekerja sama untuk mewujudkan pembangunan RNE yang besar potensinya. Kami usahakan mendengar dan diskusi serta formulasikan,” ujarnya.
Baca Juga
Diketahui, EBT atau renewable energy sendiri adalah sumber energi yang berasal dari alam dan mampu memproduksi tingkat energi lebih tinggi daripada yang dikonsumsi.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi sumber EBT yang sangat besar.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi EBT di Indonesia mencapai 3.689 gigawatt (GW) yang terdiri dari berbagai macam EBT, seperti surya, hidro, bioenergi, bayu, panas bumi, dan laut. Namun, dari potensi yang besar tersebut, pemanfaatannya baru mencapai 12,6 GW.
"Kita sudah memiliki peta lokasi di mana EBT, di mana adanya hidro, geothermal, angin, dan adanya sumber dari laut yang memang bisa diamanfatkan untuk membangkitkan agar bisa kita manfaatkan," tuturnya, Rabu (12/7/2023).