Bisnis.com, JAKARTA – Laju inflasi Amerika Serikat (AS) diperkirakan kembali melambat pada bulan Juni 2023. Hal ini akan menjadi potensi titik balik bagi kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang.
Melansir Bloomberg, Rabu (12/7/2023), indeks harga konsumen (IHK) AS Juni 2023 diperkirakan naik 3 persen secara year-on-year (yoy) pada Juni 2023, sedangkan inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi diperkirakan mencapai 4,9 persen.
Dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mom), inflasi dan inflasi inti diperkirakan mencapai 0,2 persen. Ini akan menjadi kenaikan terkecil sejak 2021.
Ekonom Bloomberg Anna Wong dan Jonathan Church mengatakan data inflasi AS yang lemah pada bulan Juni dapat menjadi sangat penting dalam membentuk ekspektasi inflasi dalam beberapa bulan mendatang.
"Bahkan laju bulanan IHK inti yang bebas dari efek dasar akan menjadi yang paling lambat sejak 2021," kata mereka.
Meskipun inflasi melandai, kenaikan inflasi inti masih berjalan dengan kecepatan yang membuat The Fed cenderung untuk melanjutkan kenaikan suku bunga bulan ini. Perkiraan kenaikan inflasi inti sebesar 5 persen yoy masih lebih dari dua kali lipat target the Fed untuk laju inflasi secara keseluruhan.
Baca Juga
Data inflasi bulan Juni ini mengikuti sejumlah laporan terbaru yang menggarisbawahi perekonomian yang tangguh, meskipun the Fed telah menaikkan suku bunga hingga 500 basis poin (bps) sejak tahun lalu.
Data tenaga kerja pada Jumat pekan lalu menunjukkan kenaikan gaji yang sehat, meskipun lebih kecil dari perkiraan, serta pertumbuhan upah yang lebih kuat.
Sebelumnya, tiga pejabat The Fed mengatakan mengatakan bahwa para pejabat bank sentral perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Wakil Ketua Federal Reserve untuk Pengawasan Michael Barr mengatakan The Fed telah membuat banyak kemajuan dalam kebijakan moneter dalam setahun terakhir ini untuk menekan inflasi.
"Saya katakan bahwa kami sudah dekat, tetapi masih ada pekerjaan yang harus dilakukan," ungkap Barr, dikutip Selasa (11/7/2023).
The Fed mempertahankan suku bunga dalam pertemuan Juni setelah menaikkan suku bunga selama 10 pertemuan berturut-turut ke kisaran 5-5,25 persen.
Sebagian besar pejabat the Fed memperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin lagi hingga akhir tahun ini, menurut proyeksi yang dirilis setelah pertemuan bulan Juni.
"Kami kemungkinan akan membutuhkan beberapa kenaikan suku bunga lagi sepanjang tahun ini untuk benar-benar membawa inflasi kembali ke jalur yang sesuai dengan jalur 2 persen yang berkelanjutan," kata the Presiden The Fed San Francisco Mary Daly.
Sementara itu, dalam acara yang diselenggarakan oleh University of California, San Diego, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester juga mengatakan bahwa pandangannya sendiri sesuai dengan perkiraan median para pejabat the Fed untuk dua kali kenaikan suku bunga.
"Untuk memastikan bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu kembali ke 2 persen, pandangan saya adalah bahwa suku bunga akan perlu naik agak lebih jauh dari level saat ini dan kemudian bertahan di sana untuk sementara waktu sementara kami mengumpulkan lebih banyak informasi tentang bagaimana ekonomi berkembang," katanya.