Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AMRO: Ekonomi Asean+3 Diproyeksi Tumbuh 4,6 Persen Tahun Ini

AMRO memproyeksi ekonomi Asean+3 tumbuh 4,6 persen tahun ini, inflasi juga diproyeksi melandai hingga 3 persen.
Presiden Jokowi saat mengumumkan secara langsung deklarasi atau hasil akhir dari KTT ke-42 Asean 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023) - BISNIS/Erta Darwati.rn
Presiden Jokowi saat mengumumkan secara langsung deklarasi atau hasil akhir dari KTT ke-42 Asean 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023) - BISNIS/Erta Darwati.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Riset Makroekonomi Asean+3 (AMRO) tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi jangka pendek wilayah Asean+3 dalam pembaruan kuartalan Juli 2023.

Berdasarkan proyeksi AMRO dalam Asean+3 Regional Economic Outlook (AREO) bulan Juli 2023, ekonomi kawasan Asean+3, yang termasuk Asean, Jepang, China, dan Korea Selatan, diperkirakan tumbuh sebesar 4,6 persen (year-on-year/yoy) pada 2023, naik dari 3,2 persen pada tahun 2022.

Kepala ekonom AMRO Hoe Ee Khor menjelaskan bahwa pertumbuhan Asean+3 akan ditopang oleh permintaan domestik dan pemulihan dalam pariwisata sebagian akan mengimbangi ekspor barang yang lemah.

Kemudian, walaupun ada pelemahan yang berlangsung dalam perdagangan global yang mendorong sedikit penurunan dalam proyeksi pertumbuhan Asean 2023 menjadi 4,5 dari proyeksi April lalu sebesar 4,9 persen, hal ini akan diimbangi dengan membaiknya prospek ekonomi.

Sementara itu, AMRO memproyeksi inflasi Asean+3 2023 menjadi 3,0 persen. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,4 persen.

Sebagai catatan, proyeksi inflasi tersebut tidak termasuk Laos dan Myanmar dengan inflasi yang relatif tinggi. Sedangkan untuk proyeksi 2024, pertumbuhan sedikit menurun menjadi 4,5 persen pada 2024. Inflasi diproyeksikan akan moderat menjadi 2,4 persen.

Khor menjelaskan bahwa  pemulihan Asean+3 bergantung pada permintaan yang kuat pada kawasan tersebut.

“Memulihkan pasar tenaga kerja dan menurunkan inflasi, seiring dengan pariwisata antar-wilayah yang tumbuh dengan stabil, membantu meredam pertumbuhan terhadap permintaan eksternal yang lesu yang meredam ekspor kawasan ini.” ucap Khor.

Inflasi telah melambat di sebagian besar ekonomi Asean+3. Hal ini dikarenakan adanya pelonggaran komoditas global dan normalisasi rantai pasokan.Oleh karena itu, banyak bank sentral di kawasan Asean+3 berhenti atau melonggarkan pengetatannya. Menurut AMRO, kini adalah ‘giliran’ untuk memperkuat konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper