Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI Sebut Tarif LRT Jabodebek Sudah Kompetitif

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebut tarif LRT Jabodebek sudah kompetitif dengan moda transportasi lain.
Kereta Light Rail Transit (LRT) melintas di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kereta Light Rail Transit (LRT) melintas di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (2/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) angkat bicara terkait rencana penetapan tarif LRT Jabodebek pada rentang Rp5.000 hingga Rp25.000.

Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Pusat, Aditya Dwi Laksana menuturkan, rencana penetapan tarif terdekat LRT Jabodebek sebesar Rp5.000 dan tarif terjauh di kisaran Rp20.000 hingga Rp25.000 terbilang adil dan kompetitif dibandingkan dengan moda transportasi alternatif.

Dia mencontohkan, tarif minimal LRT Jabodebek sebesar Rp5.000 terbilang kompetitif dibandingkan dengan Transjakarta dengan biaya Rp3.500. Tarif minimal LRT Jabodebek juga setara dengan LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodorme yang diberlakukan flat sebesar Rp5.000.

“Sementara itu, rencana tarif maksimal sebesar Rp25.000 juga tidak berbeda jauh dengan layanan Royaltrans yang merupakan bus premium Transjakarta dengan harga sekitar Rp20.000,” kata Aditya saat dihubungi, Senin (10/7/2023).

Aditya menyebutkan LRT Jabodebek memiliki beberapa keunggulan kompetitif dibandingkan dengan moda lainnya. Pertama, dari sisi jadwal LRT Jabodebek memiliki frekuensi perjalanan yang pasti.

Kedua, moda transportasi ini juga memiliki waktu tempuh yang pasti karena memiliki lintasannya sendiri. Dia menuturkan, durasi perjalanan ini cenderung tidak berubah kecuali adanya gangguan sistem atau kecelakaan. 

“Selain itu, kalau waktu tunggu antar kereta (headway) nya bisa ditekan hingga 5 menit, keunggulannya juga akan semakin baik,” kata Aditya saat dihubungi, Senin (10/7/2023).

Di sisi lain, Aditya juga mengingatkan kepada operator LRT Jabodebek untuk memperhatikan potensi total biaya yang akan dikeluarkan penumpang moda ini. Hal tersebut mencakup beberapa aspek, contohnya biaya park and ride.

Aditya mengatakan, operator harus mampu menjaga total biaya yang akan dikeluarkan penumpang LRT tetap kompetitif dengan moda transportasi lain. Dengan demikian, upaya perpindahan (shifting) dari kendaraan pribadi pun dapat tercapai.

 "Percuma biaya LRT nya terjangkau jika cost akses ke stasiunnya tinggi, nanti animo masyarakat terhadap LRT Jabodebek akan turun," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan telah menetapkan besaran tarif LRT Jabodebek yang nantinya akan diterbitkan secara resmi melalui Keputusan Menteri Perhubungan. 

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, penerbitan Kepmenhub terkait tarif LRT saat ini berada di proses administrasi hukum. Perhitungan tarif LRT Jabodebek dalam keputusan tersebut adalah sebesar Rp5.000 untuk kilometer pertama dan penambahan senilai Rp700 untuk kilometer selanjutnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyebutkan, untuk perjalanan terjauh, penumpang akan dikenakan tarif di kisaran Rp20.000 hingga Rp25.000.  Risal mengatakan, perbedaan tarif terjauh tersebut mengingat adanya perbedaan jarak dari masing-masing jalur, yakni rute Bekasi-Dukuh Atas, dan Cibubur-Dukuh Atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper