Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Menepis Aral Penghiliran Hingga Prospek Cuan ORI023

Ulasan tentang siasat dan komitmen pemerintah mempertahankan kebijakan penghiliran menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, Minggu (2/7/2023).
Ilustrasi-Canva
Ilustrasi-Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Ambisi pemerintah untuk terus mendorong percepatan penghiliran komoditas mineral kian besar, meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan. Pemerintah bahkan telah menyiapkan sejumlah siasat dagang untuk menepis aral yang berpotensi menghambat upaya Indonesia meningkatkan nilai tambah di Tanah Air.

Baru-baru ini, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memberikan catatan soal ambisi Indonesia untuk menaikkan nilai tambah dalam ekspor, menarik investasi langsung dari luar negeri, serta memfasilitasi transfer keterampilan dan teknologi.

Dalam laporan bertajuk IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia yang dipublikasikan Senin (26/6/2023), IMF menilai Indonesia perlu mempertimbangkan manfaat jangka panjang dan biaya yang harus ditanggung melalui program penghiliran, termasuk dampak rambatan ke negara lainnya akibat kebijakan pelarangan ekspor komoditas.

Namun, pemerintah tidak serta merta mengamini apa yang disampaikan IMF. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia secara tegas menolak usulan Lembaga penyedia bantuan keuangan yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat tersebut. 

Ulasan tentang siasat dan komitmen pemerintah mempertahankan kebijakan penghiliran menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Minggu (2/7/2023):

 

Menyisip Manisnya Emiten Produsen Minuman Beralkohol

Sejumlah emiten produsen minuman beralkohol merencanakan ekspansi termasuk melebarkan sayap pemasaran ke luar negeri. Selain itu, komitmen dividen pun jadi pemanis.

Emiten produsen minuman beralkohol (minol), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk., misalnya, berencana memperluas pasar penjualan Cap Tikus ke Singapura hingga ke negara-negara di Eropa.

Sementara itu, emiten produsen wine PT Hatten Bali Tbk. (WINE) mulai membidik pasar ekspor sebagai bagian dari ekspansi bisnis yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (19/6/2023).

Ekspansi ke pasar global dilakukan karena adanya permintaan wine dari dua negara yakni Singapura dan Malaysia. Komunikasi dengan perusahaan di dua negara tersebut sudah dilakukan.

Di sisi lain, Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia René Sánchez Valle mengatakan pada tahun buku 2022, MLBI membagikan dividen interim dan dividen tunai sebesar total 66 persen dari laba tahun 2022.

Adapun, emiten minol lain yang sebagian sahamnya dipegang oleh Pemda DKI Jakarta, PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) menyiapkan jatah dividen tersebut berdasarkan kesepakatan pemegang saham DLTA atas pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp325 per saham atau setara dengan Rp260,21 miliar jika dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar sebanyak 800.659.050 saham.

 

Menepis Aral Penghiliran dan Mengamankan Mineral Indonesia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pelarangan ekspor yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk mendorong proses penghiliran di dalam negeri. Upaya ini juga dinilai telah membuat nilai tambah komoditas Indonesia makin menjulang.

“IMF mengatakan negara kita rugi, ini di luar nalar berpikir sehat saya, dari mana dia [IMF] bilang rugi? Dengan kita melakukan hilirisasi, itu menciptakan nilai tambah sangat tinggi,” tuturnya. 

Sejalan dengan itu, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah siasat dagang untuk mengatasi kebijakan Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) yang dikeluarkan Pemerintah AS, yang belakangan dianggap diskriminatif untuk mineral kritis asal Indonesia. 

Sebagai gambaran, penghiliran nilai tambah produk turunan nikel berkontribusi pada nilai ekspor Indonesia. Ekspor besi dan baja yang sebelumnya hanya US$3,3 miliar pada 2017 kini melesat menjadi US$27,8 miliar pada 2022.

Penghiliran juga memberikan efek signifikan terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia, seperti halnya neraca perdagangan Indonesia—China yang kini surplus US$1,3 miliar pada kuartal I/2023, dari sebelumnya defisit sebesar US$18 miliar pada 2016—2017.

 

Dorongan Lonjakan Harga & Ambisi Ekspansi Hilir Penambang Emas

Ambisi untuk mendorong proyek penghiliran dan pergerakan harga komoditas mineral logam menjadi faktor yang membayangi daya tarik emiten penambang, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Cs di mata investor.

Belum lagi, harga emas mulai melonjak tajam hingga penutupan perdagangan Jumat (30/6/2023), menghentikan pelemahan tiga sesi beruntun. Situasi tersebut dipicu oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah setelah data ekonomi menunjukkan pendinginan dalam belanja konsumen. Kemudian, meningkatkan beberapa keraguan tentang potensi agresifitas Federal Reserve dalam memerangi inflasi.

Di tengah fluktuasi harga komoditas, sejumlah emiten tambang, seperti ANTM merambah ke bisnis energi baru terbarukan (EBT). ANTM berkomitmen menjalankan penggunaan energi baru terbarukan di beberapa elemen operasional, serta melakukan upaya dekarbonisasi dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dalam menjalankan kegiatan operasi dan produksi.

Selain itu, emiten tambang emas Grup Rajawali, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) juga tengah menyiapkan sejumlah proyek untuk pengembangan usaha ke depan. Untuk memperluas jangkauan usaha dan memperkuat sinergi sebagai perusahaan penambangan emas yang terintegrasi, ARCI akan menambah lini bisnis baru yaitu pemurnian bijih emas.

 

Menilik Prospek Cuan Investasi ORI023

Lelang Surat Berharga Negara (SBN) Obligasi Negara Ritel (ORI023) sudah dimulai. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan return menarik bagi investasi yang dianggap cukup aman ini.

Investor ORI023 berpotensi meraup dana maksimal Rp22,12 juta per bulan untuk tenor pendek dan Rp45,74 juta per bulan untuk tenor yang lebih panjang.

Kemenkeu melalui DJPPR menawarkan SBN ritel seri ORI023 dengan dua tenor berbeda, yakni ORI023T3 yang merupakan ORI tenor 3 tahun dengan imbal hasil 6,1 persen. Selanjutnya, ORI023T6 yang merupakan ORI tenor 6 tahun dengan imbal hasil 5,9 persen.

Masyarakat sudah bisa mulai berinvestasi di ORI hanya dengan minimum pembelian sebesar Rp1 juta. Adapun untuk maksimum pembelian yaitu sebesar Rp5 miliar untuk ORI023-T3 dan Rp10 miliar untuk ORI023-T6. Imbal hasil ORI023 akan mulai dibayarkan pada 15 September 2023. Kupon ORI dikenai Pajak Penghasilan (PPh 21) setiap bulannya sebesar 10 persen.

 

Menggempur Dominasi Merek Mobil Listrik China

Di tengah pengetatan pasok cip oleh Amerika Serikat, pabrikan merek lokal semakin mendominasi penjualan di pasar domestiknya. Sementara Tesla berupaya mendongkrak penjualan dengan memberi lebih banyak insentif kepada pembelinya.

Penjualan mobil listrik plug-in global sepanjang Januari—April 2023 mencapai 3,723 juta unit, mencatat peningkatan 40,1% (year on year). Dari total penjualan itu, pasar China mengontribusi 2,126 juta unit atau memangsa 57,1% pasar.

Di pasar China, seperti dilaporan SNE Research, pengsa mobil listrik merek asing seperti Tesla, Volkswagen, dan BMW terlihat berada dalam tren yang menurun sejak beberapa tahun terakhir.

Pada 2020, merek asing menguasai 27,4% pangsa mobil listrik di pasar China, lalu menyusut menjadi 22,3% pada 2021. Pada 2022, kontribusi merek asing tinggal 16,9%. Adapun sepanjang empat bulan pertama tahun ini, performa itu tidak banyak berubah.

Meski pangsa pasarnya menyusut, volume penjualan mobil listrik merek asing di China menunjukkan pertambahan signifikan. Pada 2020, penjualan mereka sebanyak 360.000 unit, meningkat menjadi 740.000 unit pada 2021, dan 1,11 juta unit pada 2022, menunjukkan pertumbuhan tinggi rata-rata 77% per tahun.

Hal ini dapat diartikan bahwa pabrikan mobil listrik merek China telah meningkatkan porsi penjualan di pasar China hingga 83,3%, memperkuat pembentukan pasar domestik sambil mencari peluang untuk melompat dengan aman ke pasar global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper