Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tinggi pada target 4,5 persen – 5,3 persen.
Perry optimistis karena didukung oleh permintaan domestik seiring dengan positifnya kinerja perdagangan dengan negara mitra atau ekspor.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5 persen - 5,3 persen,” ujarnya dalam konferensi pers Bank Indonesia, Kamis (22/6/2023).
Selain itu, Perry menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga menunjukkan peningkatan. Tercatat pada kuartal I/2023 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,54 persen (year-on-year/yoy).
Menurutnya, naiknya mobilitas masyarakat seiring dengan membaiknya ekspektasi pendapatan dan terkendalinya inflasi menjadi bekal untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai target bank sentral.
“Investasi juga tetap kuat terutama investasi nonbangunan sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi,” jelasnya.
Baca Juga
Di sisi lain, kinerja pariwisata Indonesia juga membaik sejalan denga kenaikan kunjungan wisatawan mananegara.
Perbaikan ekonomi Indonesia turut dikonfirmasi oleh hasil survei BI terkait keyakinan konsumen yang meningkat pada Mei 2023 ke level 128,3, tertinggi sepanjang tahun ini.
Selain itu, penjualan eceran yang tumbuh tinggi, dan indikator PMI manufaktur di level 50,3 yang masih berada di zona ekspansi.
“BI akan terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi permintaan,” katanya.
Pemerintah pun turut optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh 5,3 persen pada 2023, tidak seperti yang Bank Dunia proyeksikan di level 4,9 persen.