Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Perusahaan Tutut Soeharto Nunggak Utang ke Negara Rp700 Miliar!

Kemenkeu mencatat ada 3 perusahan milik Tutut Soeharto yang nunggak utang ke negara dengan nilai Rp700 miliar.
Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto saat menghadiri Tasyakuran HUT ke 43 TMII pada 2018. Dok tututsoeharto.id
Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto saat menghadiri Tasyakuran HUT ke 43 TMII pada 2018. Dok tututsoeharto.id

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa tiga perusahaan milik Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto menunggak utang kepada negara dengan nilai sekitar Rp700 miliar.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban menuturkan tiga perusahan penunggak utang negara itu adalah PT Citra Mataram Satriamarga Persada, PT Citra Bhakti Margatama Persada, dan PT Marga Nurindo Bhakti. 

“Itu sekitar Rp700-an miliar, nanti dicek lagi angkanya,” ujarnya dalam media briefing di kantor Ditjen Kekayaan Negara, Jakarta, Selasa (20/6/2023). 

Rionald menambahkan bahwa dari tiga perusahaan itu, PT Marga Nurindo Bhakti tercatat memiliki utang paling besar yakni sekitar Rp400 miliar.

Sampai dengan saat ini, Ditjen Kekayaan Negara terus berupaya memburu pelunasan utang tersebut. Pemanggilan terhadap ketiga perusahaan tersebut juga sudah dilakukan, tetapi proses itu hanya dihadiri oleh kuasa hukum dan belum mencapai titik kesepakatan.

Selain itu, Rionald menyatakan tiga perusahaan milik Tutut Soeharto ini belum sama sekali membayar utang dan tidak ada aset yang dijaminkan. Oleh sebab itu, Satgas BLBI kini tengah menelusuri harta terkait lainnya. 

“Tiga perusahaan ini tidak ada jaminan. [Harta kekayaan lain] sedang ditelusuri, sebagaimana debitur lain yang harta kekayaan lainnya kita lihat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo telah mengatakan bahwa Tutut Soeharto tercatat memiliki utang kepada negara, bukan bos PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Jusuf Hamka.

Pasalnya, saat kejadian penempatan deposito dan pemberian kredit, yang berkontrak adalah pemilik korporasi saat itu yang bertanggung jawab. Sebagaimana diketahui, kepemilikan CMNP kala itu masih dipegang oleh Tutut.

Tutut tercatat sebagai Komisaris Utama PT CMNP (1987-1999). Dia juga memiliki saham CMNP melalui PT Citra Lamtoro Gung. Selain itu, Tutut merupakan pemegang saham pengendali Bank Yakin Makmur atau Yama, tempat Jusuf Hamka menaruh depositonya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper