Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intel Siap Bangun Pabrik di Israel, Investasi Rp374,9 Triliun

 Intel sepakat membangun pabrik manufaktur baru di Israel sebagai basis produksi chip semikonduktor.
Papan logo Intel di kantor pusatnya di Santa Clara, California, AS/Bloomberg
Papan logo Intel di kantor pusatnya di Santa Clara, California, AS/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Intel Corp. sepakat membangun pabrik manufaktur baru di Israel. Upaya ini merupakan dorongan dari perusahaan chip semikonduktor lainnya yang mendiversifikasi sumber produksi mereka

Mengutip Bloomberg, Senin (19/6/2023), kesepakatan ini diumumkan oleh Kementerian Keuangan Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (18/6).

Ekspansi yang dilakukan oleh Intel adalah upaya CEO Pat Gelsinger untuk membangun lebih banyak fasilitas manufaktur di luar Asia dan berusaha mengembalikan kepemimpinan perusahaannya di bidang teknologi chip, setelah Nvidia Corp dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. melampaui kemampuannya.

Menurut Netanyahu, nilai kesepakatan ini sebesar US$25 miliar atau sebesar Rp374,9 triliun yang dianggap sebagai investasi asing terbesar di Israel dan ekspresi kepercayaan terhadap ekonomi negara tersebut. 

Sementara itu, sumber yang mengetahui rencana ini menjelaskan bahwa total tersebut termasuk investasi sebelumnya yang sebesar US$10 miliar atau Rp149,9 triliun yang diumumkan pada tahun 2021. 

Pihak kementerian mengatakan bahwa pabrik ini nantinya akan beroperasi pada 2027 dan aktif setidaknya hingga 2035. Dalam kesepakatan, Intel akan membayar tarif pajak 7,5 persen di Israel, lebih tinggi dari pajak saat ini sebesar 5 persen.

Sebelumnya, pada hari Jumat (16/6) Intel mengumumkan fasilitas senilai US$4,6 miliar di Wroclaw, Polandia atau setara dengan Rp68,9 triliun. Perusahaan chip AS lainnya, Micron Technology Inc. juga sedang mendekati kesepakatan untuk berkomitmen investasi setidaknya US$1 miliar untuk membangun pabrik kemasan semikonduktor di India. 

Perusahaan-perusahaan kemudian juga memanfaatkan subsidi dari pemerintah asing yang ingin memastikan pasokan chip di wilayah mereka aman dan menarik lapangan kerja. 

Tak hanya itu, Intel juga terus melakukan ekspansi di Leixlip, Irlandia, dengan pengeluaran tambahan sebesar US$13 miliar. Di Israel, Intel juga sedang menyelesaikan akuisisi Tower Semiconductor Ltd. yang diumumkan lebih dari setahun yang lalu. 

Dari upaya-upaya tersebut, Gelsinger sedang melakukan ekspansi yang berani saat perusahaan sedang menghadapi kesulitan. Pasar komputer pribadi sedang lesu dan pesaingnya telah masuk ke dalam pasar pusat data yang menguntungkan. 

Nvidia, kini telah menjadi bintang di industri semikonduktor. Nvidia kini memiliki valuasi lebih dari U$1 triliun dibandingkan US$150 miliar untuk intel atau masing-masing setara Rp14,9 kuadriliun dan Rp2,2 kuadriliun 

Intel mengatakan bahwa niatnya untuk melakukan ekspansi adalah komitmennya untuk di masa depan. 

"Dorongannya adalah komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan manufaktur di masa depan dan mendukung strategi IDM 2.0 Intel, dan kami menghargai dukungan berkelanjutan dari pemerintah Israel." jelas perusahaan . 

Strategi yang diumumkan Gelsinger pada 2021 tersebut dianggap sebagai evolusi dari model manufaktur perangkat terintegrasi Intel yang akan membuat perusahaan menjadi penyedia kapasitas foundry di AS dan Eropa, serta penggunaan yang diperluas dari foundry eksternal untuk beberapa produknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper