Bisnis.com, JAKARTA- Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat sebanyak 223 letter of intent (LoI) atau surat minat investasi dari perusahaan swasta telah masuk, mulai dari domestik, Asia hingga Eropa.
Adapun, minat investasi dari negara asing yang terbanyak datang dari Jepang yakni sebanyak 26 perusahaan, disusul Singapura 22, Malaysia 16 perusahaan, dan China 15 perusahaan.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono mengatakan perusahaan asal Eropa pun tak sedikit yang mulai tertarik untuk masuk dalam proyek IKN, termasuk Prancis yang baru-baru ini mengirimkan 4 LoI.
“Tadi saya menerima letter of intent dari perusahaan energi [Prancis], jadi dari total kita dari 20 perusahaan ini kita sudah menerima empat letter of intent. Ke depannya kita berharap negara-negara Eropa lain juga berminat,” kata Agung dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (15/6/2023).
Dia pun merincikan secara detail negara-negara yang telah menyampaikan LoI, di antaranya yakni sebanyak 106, Malaysia 16, China 15, Filipina 1, USA 9, UK 3, Singapura 22, Luksemburg 1, Thailand 1, Jerman 1, Jepang 26, Prancis 4, Korea Selatan 2, Spanyol 1, Finland 2, UEA 2, Canada 1, dan Brunei Darussalam 1.
“Lahan investasi yang akan tersedia untuk investor itu sudah nyata, tadi mereka sudah mengunjungi salah satu lahan untuk pembangunan komersial mixed-use," jelasnya.
Baca Juga
Terkait pertanahan, saat ini Satgas Investasi dan Percepatan Perolehan Lahan tengah mengawal ketat dan menargetkan rampung pada 27 Juli 2023.
Tak hanya lahan, pemerintah pun telah menawarkan sejumlah paket investasi. Menurut Agung, banyak minat dari para pimpinan perusahaan Prancis yang menanyakan terkait berbagai insentif dan kemudahan berinvestasi di IKN.
“Mereka minta informasi dokumen-dokumennya dan dengan itu mereka bisa menyiapkan proposal mereka, setelah itu bergulir terus, mereka akan menghitung angka-angkanya, rencana bisnisnya, studi kelayakannya, setelah itu mudah untuk negosiasi dan kemudian menghasilkan investasi,” ungkapnya.
Terkait pertanahan, saat ini Satgas Investasi dan Percepatan Perolehan Lahan tengah mengawal ketat dan menargetkan rampung pada 27 Juli 2023.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono telah mengajak Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone beserta sejumlah delegasi pimpinan perusahaan Prancis kunjungi kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Senin (12/6/2023).
Kunjungan tersebut merupakan pertama kalinya calon investor dari Eropa berkunjung langsung ke IKN. Dia memastikan bahwa kunjungan kali ini bukan sekadar kunjungan tetapi akan direalisasikan dalam bentuk investasi di IKN.
Adapun, para delegasi berasal dari berbagai sektor industri seperti energi, teknologi kota cerdas, material ramah lingkungan, dan lainnya.
“Saya kira mereka dari semua sisi, tidak hanya investasi dalam rangka menjadi investor tetapi juga menjadi pelaku bisnis,” terangnya.
Bambang menegaskan bahwa di lokasi lahan campuran tersebut nantinya akan dibangun pusat perbelanjaan yang cukup besar di tahun 2024.
Berdasarkan data dari Kedeputian Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, saat ini di area seluas 7,30 Ha sudah ada calon investor yang berkomitmen untuk berinvestasi. Secara total terdapat 71 klaster lahan campuran untuk investor yang tersebar di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Di sisi lain, Masdar, perusahaan energi bersih asal Uni Emirat Arab tengah menjajaki potensi penanaman modal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini disampaikan usai kunjungan langsung ke kawasan IKN.
Direktur Pendanaan, Kedeputian Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Insyafiah mengatakan Masdar telah menyampaikan Letter of Intent (LoI) atas ketertarikannya berinvestasi energi bersih.
“Alhamdulillah kami mendapatkan satu LoI dari Masdar salah satu perusahaan yang bergerak di bidang renewable energy,” kata Insyafiah dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (15/6/2023).
Sejumlah perusahaan UEA diketahui berkunjung ke IKN pada Rabu (14/6/2023). Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Otorita IKN bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).