Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menegaskan perseroan telah menjalankan kewajiban pencatatan aset dalam laporan keuangan yang berkala disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kendati demikian, aset INCO sampai saat ini mesti terkonsolidasi dalam laporan keuangan Vale Canada Limited (VCL) sebagai pemegang saham sekaligus pengendali utama perusahaan yang memegang konsesi tambang dengan luasan 118.000 hektare tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.
“VCL melakukan konsolidasi atas laporan keuangan INCO. Yaitu, salah satunya dengan mengakui atau mencatat aset INCO dalam laporan keuangan konsolidasi mereka,” kata Head of Communications INCO Bayu Aji saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).
Bayu mengatakan pencatatan aset beserta valuasi INCO ke dalam laporan keuangan konsolidasi VCL sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan luar negeri.
Hal itu disampaikan Bayu menyusul desakan dari parlemen dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID yang ingin mengambilalih hak pengendalian operasional dan financial cosolidation INCO dari pemegang saham mayoritas saat ini, VCL.
Parlemen bersama dengan holding hulu tambang pelat merah itu beralasan pencatatan aset beserta valuasi sumber daya nikel INCO selama ini justru tercatat di bursa luar negeri yang terkonsolidasi di VCL.
Baca Juga
“Sebagai perusahaan publik yang tercatat di BEI, INCO menyampaikan laporan keuangan melalui IDX, baik secara triwulan [unaudited] maupun tahunan [audited],” kata Bayu.
Di sisi lain, Komisi VII DPR RI meminta pemerintah untuk memperkuat posisi MIND ID dalam upaya negosiasi saham mayoritas INCO di tengah momentum perpanjangan konsesi tambang perusahaan nikel terintegrasi tersebut.
Anggota DPR Komisi VII Fraksi Gerindra Ramson Siagian mengatakan, MIND ID mesti mengamankan hak pengendalian operasional hingga kekonsolidasian finansial INCO untuk menjamin potensi sumber daya nikel perseroan dapat menjadi aset yang tercatat di Indonesia.
“Agar sumber daya dan cadangan aset PT Vale Indonesia terkonsolidasi di dalam buku kekayaan negara Indonesia bukan di Kanada karena ini sumber daya kita,” kata Ramson saat rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasfrif, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Kendati demikian, Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan bahwa VCL ingin tetap menjadi pengendali INCO selepas pemenuhan kewajiban sisa divestasi untuk peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Arifin menuturkan, INCO membuka peluang menawarkan porsi divestasi saham lebih dari 11 persen kepada MIND ID. Namun, perseroan tetap ingin menjadi pengendali.
“Vale membuka peluang divestasi lebih besar dari 11 persen saham, dengan hak pengendalian operasional dan financial consolidation,” ujar Arifin.
Sikap Direksi INCO itu, kata Arifin sudah disampaikan saat rapat bersama dengan pemerintah yang dipimpin Wakil Menteri BUMN yang turut dihadiri pejabat teras Kementerian ESDM pada 4 Mei 2023.
“MIND ID juga ingin hak pengendalian operasional dan financial consolidation karena jika hanya membeli tambahan 11 persen saham divestasi tanpa hak tersebut, MIND ID tidak akan mendapatkan keuntungan dan berpotensi mengalami kerugian,” kata Arifin.