Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faisal Basri: Proyek BTS 4G Ke Depan Tak Jadi Masalah, Meski Terlilit Kasus

Ekonom Indef Faisal Basri menilai anggaran proyek BTS 4G tidak akan menjadi masalah, meskipun saat ini terlilit kasus korupsi.
Pekerja melakukan perawatan pada salah satu Base Transceiver Station (BTS) di Depok, Jawa Barat, Senin (25/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan pada salah satu Base Transceiver Station (BTS) di Depok, Jawa Barat, Senin (25/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kesiapan anggaran pembangunan base transceiver station (BTS) disebut tidak akan mengalami masalah, meskipun ada catatan kerugian negara dari proyek itu hingga Rp8,032 triliun berdasarkan pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Menurut Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri, proyek yang diputuskan berlanjut oleh Plt. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD itu akan mendapatkan dana dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Tidak ada masalah dari segi pembiayaan karena proyek pembangunan tower adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Ada anggaran dari PNBP sektor telekomunikasi yang sangat besar,” kata Faisal kepada Bisnis.com baru-baru ini.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tren realisasi PNBP sektor komunikasi dan informatika terus mengalami peningkatan selama periode 2018 hingga 2021 dengan sumber utama berasal dari lelang spektrum frekuensi radio.

Pada periode tersebut, realisasi PNBP sektor komunikasi dan informatika melesat naik sebesar 16,15 persen dari Rp21,3 triliun menjadi Rp25,4 triliun. Sementara tahun ini, realisasi PNBP dari sektor itu ditargetkan mencapai Rp25,07 triliun.

Dalam keterangannya saat masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), tersangka kasus korupsi BTS 4G Kominfo Johnny G. Plate mengatakan PNBP sektor komunikasi dan informatika ditargetkan naik setelah mengalami beberapa peningkatan melalui rencana ekstensifikasi maupun intensifikasi.

Mengacu kepada realisasi PNBP tersebut, Faisal memperkirakan keberlanjutan pembangunan BTS yang merupakan proyek pemerataan infrastruktur digital di kawasan Indonesia bagian timur tidak akan menemui masalah dari segi pembiayaan.

Kendatipun penganggaran melewati mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), setoran yang datang dari program layanan Universal Service Obligation (USO) bakal menjadi sumber pembiayaan proyek BTS.

“Hal yang jadi masalah adalah duit sudah turun, tapi barangnya tidak jadi,” tutur Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper