Bisnis.com, JAKARTA - PT Lintas Marga Sedaya sebagai pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memperpanjang masa sewa pedagang di rest area KM 86, menyusul adanya semburan gas disertai api sejak 26 April 2023.
Direktur Operasional PT Lintas Marga Sedaya Agung Prasetyo menjelaskan, pihaknya akan mengompensasi kerugian dari tenant yang terdampak di rest area KM 86 dengan perpanjangan masa sewa yang akan disesuaikan dengan durasi penanganan semburan api.
"Untuk para tenant yang berada di rest area tersebut kami memberikan perpanjangan waktu sewa yang akan disesuaikan dengan durasi penanganan kejadian ini,” ujar Agung dalam siaran persnya, Jumat (26/5/2023).
Agung menambahkan, Lintas Marga Sedaya bersama dengan Kementerian ESDM, Kementerian PUPR dan para ahli masih melakukan kajian dan upaya mencari solusi tepat untuk proses pemadaman semburan api di rest area KM 86.
"Dengan memahami kejadian ini merupakan fenomena alam yang terjadi, kami selaku pengelola rest area akan terus berupaya maksimal agar tenant dapat beroperasi dan beraktivitas seperti sedia kala,” tambah Agung.
Semburan gas pada lokasi Rest Area KM 86B terjadi sejak 26 April 2023 yang kemungkinan besar berasal dari gas biogenik formasi Cisubuh berumur pliocene-pleistocene.
Baca Juga
Lokasi sumur semburan gas berada di koordinat -6.47245018449493, 107.58624772214222, dan terletak di Peta Geologi Lembar Pamanukan, Jawa Barat, yang secara geologi terdiri dari satuan batuan alluvium asal volkanik batu pasir tuffaan dan konglomerat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyatakan bahwa semburan gas tersebut berasal dari sumur bor artesis yang digunakan sebagai sumur air tanah, dengan kedalaman antara 40-100 meter.
Selain itu, dalam radius sekitar 2 kilometer (km) ke selatan terdapat sumur eksplorasi gas yang aktif.
Menurut Penyelidik Bumi Badan Geologi Iwan Sukma Gumilar, karakteristik puncak antiklin di lokasi tersebut merupakan zona lemah yang umumnya mengalami peretakan dan perekahan.
Puncak antiklin adalah suatu struktur geologi yang umumnya berupa lipatan yang terbentuk akibat pergerakan tektonik di dalam bumi.
Hal tersebut memungkinkan gas biogenic maupun termogenik dari formasi Cisubuh dan formasi di bawahnya untuk menyusup keluar. Kemungkinan semburan gas di lokasi Rest Area KM 86B terjadi karena terganggunya kestabilan batuan penutupnya yang terdiri dari endapan kuarter dan vulkanik.