Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1 triliun untuk ekspansi ke sektor logistik dan maritim pada 2023.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yossianis Marciano menjelaskan sektor logistik dan maritim menjadi salah satu segmen yang akan terus dikembangkan perusahaan secara berkelanjutan.
Seiring dengan upaya tersebut, Pelni akan membeli 1 unit kapal RoRo passenger, serta 5 unit kapal tunda (tugboat) dan kapal tongkang. Selain itu, Pelni juga akan melakukan modifikasi pada kapal-kapal penumpang eksisting.
“Dana yang kami siapkan tahun ini sekitar Rp500 miliar sampai Rp1 triliun kalau termasuk modifikasi kapalnya. Investasi ini kami mulai dari tahun ini sampai tahun-tahun mendatang,” jelas Yossi saat ditemui seusai acara Launching Logo Baru PT Pelni di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Sementara itu, Direktur Utama Pelni Tri Andayani menyebutkan modifikasi kapal-kapal penumpang eksisting akan mencakup penambahan dek khusus mobil (car deck) dan ruangan dibawah geladak atau palka (cargo hold). Modifikasi tersebut akan memungkinkan kapal-kapal penumpang membawa mobil dan peti kemas untuk keperluan logistik.
Anda melanjutkan, ekspansi sektor logistik ini masih akan difokuskan untuk pasar dalam negeri. Meski demikian, dirinya tidak menutup kemungkinan Pelni akan membuka pasar sektor ini untuk pelanggan-pelanggan luar negeri.
Dia melanjutkan, ekspansi ke sektor logistik merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan komersialisasi perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Anda menuturkan, Pelni diminta untuk terus menggali sisi bisnis atau komersialisasi serta berperan sebagai agen pembangunan dan penghasil laba yang akan disetorkan ke negara dalam bentuk dividen.
“Dari awal arahan Pak Menteri BUMN ke kami sudah jelas, yaitu transformasi, modernisasi, dan komersialisasi,” katanya.