Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Harga Komoditas Global Melemah Dorong Turunnya Inflasi

Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan harga komoditas energi dan pangan yang masih melanjutkan tren penurunan turut menekan inflasi. 
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita edisi April 2023. Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan harga komoditas energi dan pangan yang masih melanjutkan tren penurunan turut menekan inflasi. / Dok. Youtube Kemenkeu RI.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita edisi April 2023. Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan harga komoditas energi dan pangan yang masih melanjutkan tren penurunan turut menekan inflasi. / Dok. Youtube Kemenkeu RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa harga komoditas energi dan pangan yang masih melanjutkan tren penurunan menjadi sinyal positif dan mendorong penurunan inflasi. 

Sri Mulyani mengatakan bahwa harga komoditas terutama energi dan pangan melanjutkan tren penurunan harga, mulai dari gas, batu bara, minyak bumi, serta minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). 

“Penurunan harga terutama energi dan pangan memang menghasilkan dampak inflasi di berbagai negara mulai mengalami penurunan, dan ini adalah sesuatu yang positif,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/5/2023). 

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa di berbagai negara, tingkat kenaikan suku bunga sudah mulai mencapai puncaknya. 

Salah satunya suku bunga di AS, Eropa, Jepang, bahkan lebih ekstrem Brazil dan Meksiko suku bunga sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi yang sudah mulai mengalami penurunan.  

“Ini berarti respons kebijakan moneter sudah mulai mengalami pelandaian atau kenaikan suku bunga tidak akan meningkat seterusnya namun posisinya tetap tinggi,” tambahnya. 

Akibat dari kenaikan suku bunga yang cukup ekstrem di berbagai negara tersebut, berdampak terjadinya perlemahan ekonomi. 

Adapun dalam paparan Bendahara Negara, inflasi di AS menunjukkan tren penurunan dan pada Mei 2023 tercatat sebesar 4,9 persen, sedangkan Jepang mencatatkan inflasi sebesar 3,5 persen. 

Sementara inflasi di Eropa masih tercatat 7 persen pada Mei 2023 dengan suku bunga acuan di level 3,75. 

Inflasi di Brasil yang sempat tembus 10 persen pada April 2023 telah turun ke posisi 4,2 persen, namun suku bunga acuan tinggi di level 13,75 bps. Hal serupa terjadi di Meksiko dengan inflasi sebesar 6,3 persen sementara suku bunga di angka 11,25. 

Negara lainnya, yaitu Afrika Selatan tercatat mengalami inflasi sebesar 7,1 persen dengan suku bunga sebesar 7,75. Inflasi India sebesar 4,7 persen dengan suku bunga 6,50 basis poin. 

China tercatat inflasi di angak 4,7 persen dengan suku bunga sebesar 3,65 persen. Sedangkan Indonesia sendiri pada April 2023 inflasi berada di level 4,3 persen dengan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper