Bisnis.com, JAKARTA – Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan melanjutkan tren surplus pada kuartal I/2023 berkat tren perekonomian yang mengalami perbaikan.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan bahwa surplus NPI pada kuartal pertama 2023 tersebut didorong oleh surplus neraca transaksi berjalan, juga membaiknya neraca transaksi modal dan finansial.
Selain itu, NPI yang positif pada periode tersebut juga didukung oleh posisi cadangan devisa Indonesia yang mengalami tren peningkatan hingga Maret 2023.
“NPI masih akan surplus sejalan dengan kenaikan cadangan devisa sampai dengan Maret 2023,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/5/2023).
Tercatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai US$145,2 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Faisal memperkirakan transaksi berjalan pada kuartal I/2023 akan mencatatkan surplus pada kisaran 0,6 hingga 0,7 persen dari PDB, didukung oleh surplus neraca dagang yang masih berlanjut.
Baca Juga
Selain itu, transaksi modal dan finansial yang positif juga didorong oleh aliran investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) yang masih mencatatkan pertumbuhan.
“Aliran modal asing ke pasar SBN [Surat Berharga Negara] pada kuartal I/2023 juga baik,” jelas Faisal.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi berjalan pada kuartal I/2023 akan mencatatkan surplus. Perkembangan tersebut ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang sebesar US$12,3 miliar pada periode tersebut.
“Transaksi modal dan finansial kuartal I/2023 diperkirakan juga mencatat surplus seiring aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada kuartal I/2023 yang mencatat net inflows sebesar US$4,7 miliar,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Dia menjelaskan bahwa perkembangan positif di aliran masuk modal asing sejalan dengan dampak meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah kondisi ekonomi domestik yang terus membaik seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan yang menarik.
Dengan berbagai kinerja positif tersebut, BI memperkirakan NPI pada 2023 akan mencatat surplus, dengan transaksi berjalan pada kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 persen dari PDB.
Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan membukukan surplus yang lebih tinggi, didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio.