Sukanto Tanoto Hingga Low Tuck Kwong
2. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong merupakan taipan RI dengan harta kekayaan senilai US$12,1 miliar atau setara dengan Rp177,9 triliun, berdasarkan data Forbes. Pendiri Bayan Resources (BYAN) ini memperoleh kekayaannya lewat bisnis di sektor tambang batu bara.
Orang terkaya ke-2 di RI versi Forbes Mei 2023 ini, pemilik properti The Farrer Park Company yang berlokasi Singapura. Dia mendirikan kompleks perawatan kesehatan dan perhotelan yang terintegrasi pertama di dunia.
Lokasi Farrer Park adalah situs bersejarah Singapura, di mana rangkaian peristiwa olahraga, politik dan penerbangannya selama 180 tahun terakhir terjadi di wilayah ini.
Pada akhirnya, Farrer Park mengalami perubahan transformatif yang ditandai dengan berdirinya Connexion. Berdasarkan DP Architects, Connexion adalah pusat gaya hidup terintegrasi pertama di Asia.
Pengembangan baru oleh DP Design yang mencakup pusat kesehatan spesialis serta hotel dan spa bintang lima yang berupaya menyediakan tempat untuk penyembuhan dan relaksasi dalam satu tujuan.
Tak hanya itu, Low Tuck Kwong memiliki 2 perusahaan properti di Malaysia yaitu Desaria Property dan Desaria Home yang mengerjakan 2 proyek properti di Lembah Kalang. Lewat Desaria Property, taipan ini menguasai apartemen The Manor Kuala Lumpur yang terdiri dari 484 unit dari 12 lantai.
Baca Juga
3. Widjaja Family
Data Forbes menunjukkan, pendiri Sinar Mas Group ini memiliki kekayaan sebesar US$10,8 miliar atau setara dengan Rp158,92 triliun. Harta kekayaannya berasal dari gurita bisnis di bidang real estat, kertas, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis, hingga telekomunikasi.
Dikutip dari situs resmi Sinar Mas Land, grup ini memiliki bangunan komersial premium yaitu gedung perkantoran senilai £195 juta atau sekitar Rp3,6 triliun di 32-50 Strand, London dari pemilik saat ini yaitu LS City dan West End Limited, bagian dari LandSec. Adapun akuisisi tersebut diselesaikan pada Juni 2022.
Lalu, melalui anak usaha Sinarmas Land Limited yang berbasis di Singapura, telah menandatangani perjanjian jual beli dengan Lembaga Tabung Haji (LTH) yang berasal dari Malaysia untuk divestasi Horseferry Property Ltd.
Perjanjian tersebut dilakukan pada 12 Juli 2022 dimana perusahaan menjual aset properti di 33 Horseferry Road, London dengan nilai transaksi sebesar £247,5 juta atau setara dengan Rp4,42 triliun.
Di China, Sinar Mas Land memiliki kawasan residensial di Taicang, Shenyang, dan Chengdu dengan luas lahan berkisar 246.000 meter persegi. Kemudian, keluarga Widjaja pun memiliki hotel dan resor di Malaysia seluas 300 hektare.
4. Sri Prakash Lohia
Forbes mencatat kekayaan Sri Prakash Lohia mencapai US$7,4 miliar atau setara dengan Rp108 triliun pada Mei 2023. Sri Prakash Lohia adalah sosok pemilik PT Indo-Rama Synthetics Tbk., sebuah perusahaan tekstil yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini memiliki sejumlah pabrik yang tersebar di Indonesia, Uzbekistan, dan Turki.
Konglomerat yang memiliki bisnis di bidang petrokimia dan tekstil ini diketahui memiliki properti mewah di pusat kota London, Inggris yaitu Sheridan House. Dikutip dari Times of India, dia membeli properti tersebut pada tahun 2008.
Sheridan House merupakan properti bersejarah yang dulunya ialah tempat tinggal Jenderal John Burgoyne, salah satu tokoh penting pada Perang Revolusi Amerika. Sri Prakash Lohia membeli properti ini ketika kondisinya nyaris ambruk, kendati bangunan tersebut adalah warisan milik negara. Dia melakukan perbaikan selama 5 tahun untuk menjadikan Sheridan House sebagai properti pribadi.
5. Sukanto Tanoto
Pendiri grup usaha Royal Golden Eagle (RGE) ini memiliki kekayaannya senilai US$3 miliar atau setara dengan Rp44,6 triliun. Sukanto Tanoto telah lama terlibat dalam transaksi pembelian properti mewah di berbagai negara, di mana dirinya sempat membeli mal Tanglin Shopping Centre di Singapura seharga US$645 juta atau setara Rp9,5 triliun pada Februari 2022.
Properti ini memiliki luas tanah seluas 68.512 kaki persegi dan dapat dikembangkan menjadi pengembangan komersial dengan ketinggian maksimum 20 lantai.
Dalam investigasi yang disebut OpenLux oleh Le Monde dan OCCRP terungkap puluhan properti senilai ratusan juta euro dibeli secara pribadi oleh salah satu investor Sukanto Tanoto. Investigasi tersebut menemukan Tanoto membeli istana Raja Ludwig di Munchen senilai 350 juta euro atau setara Rp5,7 triliun di Munich dibeli pada 2019.
Melansir dari OCCRP dalam proyek OpenLux, nama sang anak Anderson Tanoto yang menjadi Direktur RGE sekaligus generasi kedua dari bisnis keluarga ini dinilai memiliki gedung-gedung mewah di Jerman rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry.
Putra Tanoto membeli sebuah bangunan ikonik di Düsseldorf dengan harga kurang dari 50 juta euro atau setara dengan Rp816,8 miliar menggunakan struktur perusahaan rahasia Luksemburg yang serupa.
6. Bachtiar Karim & Family
Mengutip dari Forbes, dengan kekayaan bersih US$4 miliar atau setara dengan Rp58,7 triliun per 2022. Bachtiar mendirikan Musim Mas bersama kedua saudaranya yaitu Burhan dan Bahari. Musim Mas merupakan perusahaan kelapa sawit yang memasok minyak sawit ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika.
Musim Mas Pte Ltd kini memiliki kantor pusat di Singapura. Bahkan, pendapatannya mencapai US$9,9 miliar atau setara dengan Rp145,5 triliun per 2021. Saat ini Grup Musim Mas telah memproduksi beberapa merek minyak goreng, seperti SunCo, Tani, M&M, Amago, Good Choice, dan Voila.
Mengutip dari The Hotel Conversation, keluarga Karim telah membeli properti senilai US$43,8 juta atau Rp641,9 miliar dari Pellicano group pada Maret 2023. Quest Woolloongabba adalah sebuah hotel yang terletak di Woolloongabba, sebuah pinggiran kota di Brisbane, Queensland, Australia. Properti ini terdiri dari 132 kunci dan empat toko ritel di lantai dasar.
Selang beberapa tahun, dia kembali menghebohkan publik, dengan membeli rumah bersejarah Tan Yeok Nee di 101 Penang Road Singapura yang harganya hampir Rp1 triliun pada Maret 2022. Rumah tersebut pernah menjadi milik Tan Yeok Nee, pengusaha kelahiran Chaozhou, Guangdong, China, yang membangunnya pada 1885.
Berdasarkan laporan Australia Financial Review, keluarga Karim telah menyelesaikan pembelian hotel perdananya, yaitu Harbour Rocks Hotel di distrik The Rocks Sydney dengan harga sekitar US$40 juta atau Rp587,2 miliar pada Oktober 2022.
7. Mochtar Riady
Keluarga Mochtar Riady disebut memiliki kekayaan sebesar US$1,5 miliar atau setara dengan Rp22 triliun. Sebagaimana diektahui, Mochtar Riady merupakan pendiri grup Lippo yang terdiversifikasi, yang sekarang dijalankan oleh putra James dan Stephen Riady.
Saat ini, grup Lippo meliputi bisnis real estat, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan. Adapun, putra Riady, Stephen, menjalankan perusahaan properti Singapura, OUE Reef Development, yang pada Juli 2020 setuju untuk menjual Menara Bank AS yang ikonis di pusat kota Los Angeles.
Mengutip dari Business Times, dirinya membeli sebuah rumah mewah tipe Good Class Bungalow (GCB) dengan harga 95 juta dolar Singapura pada 2019 atau yang saat ini senilai Rp1,05 triliun melalui OUE Reef Development.
Properti yang memiliki luas tanah 3.182 meter persegi ini terletak di Nassim Road 26A, sebuah jalan sepanjang kurang dari satu mil yang terletak di antara Tanglin Road dan Taman Botani Singapura.