Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Accenture: Generasi Baru Muncul, Digitalisasi Semakin Kencang

Sektor perdagangan sedang menghadapi momentum yang besar dari perkembangan teknologi digital saat ini.
Ilustrasi belanja online. - istimewa
Ilustrasi belanja online. - istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan konsultasi manajemen Accenture menilai bahwa sektor perdagangan sedang menghadapi tuntutan transformasi digital yang cepat, seiring bertambah pesatnya jumlah konsumen digital dari generasi-generasi baru, yang menunjukkan pola konsumsi tertentu.

Accenture Song merilis studi berjudul "The Next Billion Consumers: A Fast- Growing Opportunity for Digital Commerce", dengan salah satu temuan utama adalah lebih dari satu miliar konsumen digital native akan muncul dalam satu dekade mendatang. Mereka berada di rentang usia 6—26 tahun, mulai dari generasi milenial, gen Z, hingga gen alfa.

Studi itu menunjukkan bahwa konsumen digital baru akan berkembang terutama di delapan negara, yakni Indonesia, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Kenya, Nigeria, dan Filipina. Dari 3.000 responden survei, ditemukan bahwa akan muncul empat arketipe konsumen digital, yakni digital native purchasers, digitally savvy millennials, digital native content creators, dan digital alpha influencers.

Global Commerce Lead Accenture Song Fabio Vacirca menilai  perusahaan-perusahaan harus membangun kekuatan digitalnya dengan solid, untuk  melakukan penetrasi ke target pasar konsumen digital baru. Penguatan itu dapat berbentuk pengelolaan talenta yang tepat maupun pengembangan aset yang sesuai sasaran.

"Pada akhirnya akan memberikan penawaran dan pengalaman perdagangan digital yang berbeda dan lebih relevan [terhadap konsumen  digital baru],” ujar Vacirca pada Rabu (10/5/2023).

Dia menjelaskan bahwa sektor perdagangan sedang menghadapi momentum yang besar dari perkembangan teknologi digital saat ini. Bahkan, menurutnya, para CEO perusahaan bertanya-tanya dari mana gelombang pertumbuhan perdagangan berikutnya akan datang. 

Dia menilai bahwa momen saat ini mirip dengan pergeseran yang terjadi di industri telekomunikasi ketika konsumen beralih dari telepon rumah ke seluler, atau serupa dengan perpindahan dari bioskop ke layanan siaran (streaming).

"Perusahaan yang pertama menyadari fenomena ini dan segera bertindak akan paham bahwa mereka perlu melakukan transformasi digital dan menemukan kembali model perdagangan mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan," ujar Vacirca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper