Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Dedolarisasi Untungkan Yuan hingga Bank Kecil Buru Modal Lagi

Berita pilihan: dedolarisasi yang menaikkan pamor yuan hingga bank kecil yang kembali memburu modal
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA – Gerakan dedolarisasi makin nyata. Bank sentral di kawasan Asia telah melakukan sejumlah kesepakatan untuk menggunakan mata uang lokal untuk menyelesaikan berbagai macam transaksi. Pada saat yang sama, China sebagai mitra banyak negara telah mendorong penggunaan yuan. 

Dedolarisasi atau mengalihkan penggunaan mata uang Amerika Serikat ke mata kurs lokal menjadi salah satu alternatif bagi negara-negara untuk menghindari dampak krisis ekonomi global dan perselisihan geopolitik.

Belum lama ini, BI dan Bank of Korea melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait kerja sama local currency transaction (LCT) untuk menggunakan mata uang lokal masing-masing untuk transaksi bilateral.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kesepakatan ini akan mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, di antaranya transaksi berjalan (current account transaction), investasi langsung, dan transaksi ekonomi dan keuangan lainnya yang akan disepakati kedua otoritas.

Berita tentang dedolarisasi menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Sabtu (6/5/2023). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Meniti Langkah Pengembangan Gas Blok Kasuari di Bintuni

Keputusan pemerintah yang beberapa waktu lalu menyetujui Genting Oil Kasuri Pte Ltd. untuk menggarap lapangan Asap-Kido-Merah di Blok Kasuari, Teluk Bintuni, Papua Barat memberi secercah harapan bagi pengembangan ladang gas tersebut.

Sempat terhenti sejak 2016 seiring dengan pembahasan revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD), pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kini bisa melakukan monetisasi gas dari lapangan tersebut.

SKK Migas bahkan menargetkan blok yang dikelola oleh entitas Genting Group yang dikendalikan taipan dan pengusaha resor judi asal Malaysia, Lim Kok Thay, tersebut bisa beroperasi komersial pada 2025 atau 2026, setelah beberapa kali tertunda sejak hak pengelolaan dipegang pada 2008.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan sejauh ini produksi gas dari GOKPL direncanakan untuk pemenuhan kebutuhan pabrik pupuk milik PT Pupuk Kaltim (PKT) dan pasar gas alam cair (liquefied natural gas/LNG).

 

Bisnis Bank Daerah Kelas Kakap Mulai Tertatih

Bank pembangunan daerah (BPD) papan atas melaporkan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal pertama tahun ini akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sebaliknya, BPD yang lebih kecil justru masih menikmati peningkatan kinerja.

Bank daerah raksasa seperti PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), misalnya, mencatatkan penyusutan laba bersih 37 persen secara tahunan (year-on-year/ YoY) menjadi RpRp357,78 miliar pada kuartal I/2023.

Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, mengatakan bahwa kinerja keuangan pada kuartal I/2023 ini dipengaruhi salah satunya oleh tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tinggi.

Faktor suku bunga acuan yang sudah naik 225 basis poin (bps) sejak pertengahan 2022 menurutnya memengaruhi kinerja perbankan, salah satunya biaya dana atau cost of fund.

 

Seruan Dedolarisasi dan Naiknya Pamor Yuan

Kenaikan inflasi telah mendorong bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan sejak tahun lalu. Namun, tren pelemahan inflasi yang disertai oleh sikap hati-hati bank sentral dalam menghadapi efek krisis perbankan di AS telah membuat dolar AS berbalik melemah mulai awal tahun ini.

Nilai tukar dolar AS jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama pada perdagangan Kamis (4/5/2023), setelah Bank Sentral Federal Reserve memberi isyarat untuk menahan kenaikan suku bunga acuan pada bulan depan. Indeks dolar AS tercatat melemah 0,09 persen ke 101,30, mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS jatuh pada perdagangan Jumat karena para trader resah bahwa gejolak yang berkelanjutan dalam sistem perbankan AS dapat mengakibatkan penurunan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan oleh Federal Reserve.

Popularitas dolar juga tergerus di mana Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat simpanan dolar AS konsisten menurun dari tahun ke tahun hingga 8,67 persen menjadi US$6.471,28 miliar pada kuartal IV/2022 dari US$7.085,01 miliar.

 

Mengintip Prospek Pembiayaan Alat Berat dari Kinerja Awal 2023

Prospek pembiayaan heavy equipment (HE) atau alat berat disebut masih menjanjikan. Bahkan diprediksi terus mengalami peningkatan pada tahun ini meski harga komoditas tambang dan CPO meninggalkan rekor tertingginya.

Fenomena meningkatnya permintaan alat berat ini tercermin dari permintaan di PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN). Perusahaan leasing yang sahamnya dimiliki oleh Bank Panin (PNBN) hingga investor saham kawakakan Lo Kheng Hong, mengalami peningkatan pembiayaan alat berat pada April 2023.

“Prospek alat berat masih bagus. Memang harga batubara terkoreksi tapi masih di atas harga produksi,” kata Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo kepada Bisnis, Kamis (4/5/2023).

Adapun realisasi Clipan Finance terhadap pembiayaan alat berat pada April 2023 mencapai Rp200,8 miliar. Angka tersebut naik 60,2 persen apabila dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya yakni Rp79,8 miliar.

 

Bank Kecil Bersiap Kembali Berburu Modal Lewat Rights Issue

Sejumlah bank bakal kembali meramaikan pasar modal dalam waktu dekat melalui aksi penambahan modal melalui emisi saham baru dengan memberikan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Salah satu bank yang bakal melakukan aksi korporasi tersebut yakni PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP). Sebagaimana diketahui, pada awal tahun lalu Bank KB Bukopin menyampaikan komitmennya untuk dapat naik kelas dan masuk menjadi Kelompok Bank dengan Modal Inti (KBMI) III dalam waktu dekat.

Untuk mencapai target tersebut, bank yang saham mayoritasnya dipegang oleh KB Kookmin Bank ini berencana untuk kembali menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII melalui skema rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 120 miliar saham baru.

“Target selesai Penawaran Umum Terbatas (PUT) Mei, terkait dengan penguatan permodalan agar KB Bukopin dapat masuk ke dalam KBMI III dengan dana di atas Rp14 triliun,” kata Direktur Operasi Bank KB Bukopin, Helmi Fahrudin beberapa waktu lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper