Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mau Kalah dari RI, Thailand Ajak CATL Bangun Pabrik Baterai EV

Thailand tengah melakukan pendekatan dengan sejumlah produsen baterai kendaraan listrik (EV) agar mau membangun pabrik di negaranya.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Thailand sedang dalam pembicaraan dengan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) untuk membangun fasilitas produksi baterai kendaraan listrik.

Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand (BOI) Narit Therdsteerasukdi mengatakan, komunikasi ini sebagai upaya Thailand untuk menjadi pemain kunci baterai EV di dunia.

“Ini salah satu tujuan kami. Bahwa kami ingin menarik produsen sel baterai untuk mendirikan pabriknya di Thailand,” katanya dikutip dari Reuters, Kamis (4/5/2023).

Narit tak menjelaskan secara lebih detail terkait pembicaraan tersebut. Namun, dia menyebutkan bahwa saat ini pemerintah Thailand tengah mengupayakan untuk menjalin komunikasi dengan beberapa pembuat baterai kendaraan listrik.

"Kami berbicara dengan banyak perusahaan, tidak hanya CATL tetapi banyak perusahaan di industri baterai," tambahnya.

Adapun, Thailand bertujuan untuk mengonversi sekitar 30 persen dari produksi tahunan 2,5 juta kendaraan menjadi kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Dalam beberapa tahun terakhir, Thailand telah menarik investasi dari perusahaan kendaraan listrik, terutama China, termasuk Great Wall Motors dan BYD.

Dalam ambisi tersebut, Thailand ingin menarik pemasok EV serta pabrik perakitan, termasuk produksi baterai lokal dan komponen utama lainnya, seperti pengisi daya. Narit menyebut tujuan pemerintah adalah untuk mengarahkan dukungan dan subsidi ke fasilitas produksi baterai yang lebih besar.

Langkah Thailand tersebut serupa dengan yang tengah dilakukan oleh Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia juga gencar melakukan pendekatan dengan produsen-produsen baterai kendaraan listrik global, termasuk dengan CATL.

Indonesia Battery Corporation (IBC) tengah merampungkan kesepakatan pembentukan joint venture di proyek baterai listrik terintegrasi dari hulu ke hilir dengan CATL melalui cucu usahanya, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd. (CBL).

Adapun, CATL saat ini memiliki 13 pusat produksi baterai, 11 di China, 1 di Hongaria, dan 1 di Jerman. Pabrik 14-GWh di dekat Erfurt, Jerman mulai meningkatkan produksinya tahun ini.

CATL juga telah berkembang pesat di luar China, memiliki kontrak dengan produsen mobil ternama, antara lain dengan Ford Motor, Honda Motor Co, dan BMW. Baterainya juga menggerakkan seri ID Volkswagen dan mobil Tesla yang dibuat di China.

Berdasarkan data NSE Research, pembuat baterai kendaraan listrik itu telah menjadi pemasok utama secara global dengan pangsa pasar 35 persen pada kuartal I/2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper