Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Starbucks Tertolong Ekonomi China, Kok Bisa?

Laba toko kopi Startbuck secara konsolidasi ditopang oleh penjualan internasional, terutama pulihnya permintaan di China.
Seorang barista menyiapkan minuman kopi spesial di bar espresso Starbucks Corp. Reserve Roastery di New York, AS. Bloomberg/Mark Abramson
Seorang barista menyiapkan minuman kopi spesial di bar espresso Starbucks Corp. Reserve Roastery di New York, AS. Bloomberg/Mark Abramson

Bisnis.com, JAKARTA - Starbucks Corp membukukan kenaikan laba 3 persen dibandingkan penjualan Kuartal II/2023. Kenaikan ini terutama peningkatan penjualan internasional yang mencapai 7 persen. Angka single digit ini sendiri merupakan capaian rekor karena  dua kali lipat dari proyeksi rata-rata analis sebesar 2,94 persen.

Kenaikan laba rantai kedai kopi terbesar di dunia tersebut diketahui didorong oleh pemulihan signifikan dalam bisnis di China, lebih baik dari apa yang diharapkan oleh perusahaan. 

Chief Financial Officer Rachel Ruggeri, mengatakan bahwa pertumbuhan rata-rata penjualan mingguan akan berada pada kecepatan yang lebih moderat di semester II/2023.  Walaupun mengalami kenaikan laba, Ruggeri juga mencatat adanya ketidakpastian tentang perilaku konsumen dan perjalanan internasional.

"Ketika kami melihat panduan kami untuk tahun ini, kami percaya bahwa memperkuat panduan kami memungkinkan kami untuk terus menyampaikan momentum, tetapi juga menjaga kepercayaan kami sambil tetap menghadapi lingkungan yang cukup tidak pasti secara global." Jelas Ruggeri, mengutip dari pemberitaan Reuters (3/5/2023). 

Beberapa investor Starbucks mungkin telah mengambil untung setelah saham Starbucks melonjak 16 persen dalam lima minggu terakhir. Analis Edward Jones, Brian Yarbrough mengatakan bahwa peningkatan tersebut cukup besar. 

Secara global, penjualan sebanding Starbucks yang berbasis di Seattle naik 11 persen, mengalahkan ekspektasi analis akan kenaikan 7,36 persen.

Kemudian berdasarkan rilis pendapatan, pelanggan lebih sering berkunjung dan menghabiskan lebih banyak dalam setiap perjalanan. Tidak termasuk item satu kali, Starbucks memperoleh 74 sen per saham, mengalahkan perkiraan 65 sen.

Selain itu, pasar Starbucks sendiri pelanggannya biasanya lebih muda, lebih kaya, dan relatif tidak terpengaruh oleh inflasi. 

Pasar tersebut juga memperkuat minuman dingin dan minuman yang dapat disesuaikan, yang meningkatkan jumlah pengunjung di AS dan mendorong kenaikan penjualan toko sebanding sebesar 12 persen di pasar Amerika Utara.

Starbucks juga terus menambah pelanggan ke program loyalitasnya, dimana saat ini telah memiliki 30,8 juta anggota aktif di Amerika Serikat, naik 15 persen dari tahun lalu (year-on-year/yoy). 

Starbucks juga sedang membangun lebih banyak kafe, menambahkan 100 toko baru bersih di Amerika Utara dan lebih dari 360 di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper