Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengecek langsung kondisi jalan di Provinsi Lampung pada hari ini, Rabu (3/5/2023) setelah sempat viral di media sosial.
Rencana kunjungan Jokowi ke Lampung ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Dia menyatakan bahwa Presiden Jokowi akan meninjau sebanyak 3 titik ruas jalan yang dikabarkan rusak.
Kendati demikian, Basuki mengatakan pihaknya belum mendapatkan perintah untuk melakukan perbaikan jalan di Lampung.
"[Mengecek] jalan daerah yang rusak, yang ramai di media sosial," kata Basuki di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja menjelaskan kerusakan jalan daerah tidak hanya terjadi di Lampung saja, tapi juga daerah lainnya karena terdampak pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan terjadi penurunan kapasitas belanja dari Pemerintah Daerah karena banyak pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19 dalam 3 tahun terakhir.
Baca Juga
"Jadi selama ini kalau jalan rusak bisa kita tambal. Nah ini sebagian dialihkan untuk penanganan Covid-19 berkurang kapasitasnya dan itu mengakibatkan penurunan kemantapan jalan," jelasnya.
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah untuk meningkatkan kemantapan jalan daerah.
Endra menjelaskan dalam dua tahun terakhir sisa pemerintahan Presiden Jokowi akan fokus terhadap penanganan jalan yang memiliki nilai ekonomi.
"Kita pilih jalan daerah yang punya dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, jadi jalan-jalan ekonomi sebetulnya, mendukung kawasan produktif, pelabuhan, perkebunan, industri, pariwisata, tambak," ujarnya.
Sebelumnya, video viral berjudul "Alasan Lampung Enggak Maju-Maju" yang diunggah akun TikTok @awbimaxreborn menjadi viral. Diketahui pemilik pengunggah video itu, Bima Yudho Saputro kini sedang kuliah di Australia.
Dalam unggahannya itu, Bima memberikan beberapa alasan yang menurutnya menjadi faktor Lampung tidak maju. Salah satunya banyak proyek di Lampung yang mangkrak seperti Kota Baru. Padahal proyek tersebut telah menghabiskan dana pemerintah miliaran rupiah.