Bisnis.com, JAKARTA — CEO BlackRock Larry Fink menjual hampir 7 persen kepemilikan sahamnya pada perusahaan manajemen aset tersebut. Larry mengantongi sekitar US$25 juta atau setara Rp371,37 miliar (kurs jisdor Rp14.855) dari penjualan saham BlackRock Inc.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (23/4/2023), aksi penjualan saham tersebut diungkapkan dalam pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Kamis (20/4/2023) waktu setempat. Larry melepas hampir 7 persen saham di Blackrock dan mengantongi sekitar US$25 juta.
Sementara berdasarkan laporan Forbes, Larry Fink memiliki kekayaan mencapai US$1 miliar atau setara dengan Rp15,5 triliun.
Adapun perusahaan yang berbasis di New York tersebut melaporkan adanya penurunan laba hingga 18 persen pada kuartal I/2023. Namun, penurunan tersebut diluar perkiraan analis lantaran banyaknya investor yang terus menggelontorkan uang ke Blackrock.
Fink mengatakan adanya gejolak pada pasar yang dipicu oleh krisis perbankan dapat menghadirkan peluang besar bagi Blackrock. Sementara itu saham Blackrock terpantau turun 0,06 persen pada perdagangan Jumat (21/4/203).
Sebagian besar saham Blackrock memperoleh dana dari biaya penasehat investasi dan layanan administrasi yang naik hampir 3 persen sejak krisis perbankan pada awal Maret 2023.
Baca Juga
Berdasarkan laporan dari Innovation & Tech Today, saat ini portofolio perusahaan mencapai US$10 triliun atau setara dengan Rp156.000 triliun.
Bahkan, menurut Marketwatch, saat ini ada sekitar US$40 triliun atau setara dengan Rp625.000 triliun yang beredar di seluruh dunia, yang berarti BlackRock mengelola seperempat dari uang dunia.
Artinya, dibanding CEO Tesla dan Amazon, BlackRock dan Larry Fink adalah pemain terbesar di panggung keuangan global
BlackRock sendiri menguasai lebih dari 90 persen media AS yang menjadi pemilik saham teratas Time Warner, Comcast (NBC, MSNBC, CNBC dan grup media Sky), Disney dan News Corp. Tak heran, jika perusahaan ini disebut mampu mengarahkan narasi secara global dan memengaruhi geopolitik pada skala besar.