Bisnis.com, JAKARTA — Volume impor batu bara China dari Rusia mencetak rekor. Pada Maret 2023, China menyerap 8,8 juta ton batu bara Rusia, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan posisi Desember 2022.
Angka tersebut juga mengalahkan rekor sebelumnya yang berada pada level 8,5 juta ton.
Setelah invasi ke Ukraina, Rusia menargetkan China sebagai penyerap batu bara, karena banyak negara memberikan sanksi ekonomi.
Penambang batu bara termal terbesar Rusia menargetkan untuk melipatgandakan ekspor ke China pada tahun ini untuk membantu mengimbangi sanksi di tempat lain
Sementara itu, Indonesia masih menjadi negara pengirim batu bara terbesar di China. Pada Maret 2023, Indonesia mengapalkan 22 juta ton batu bara, naik dari posisi Februari, yakni 16,5 juta ton.
Negara lain yang juga mencatat kenaikan signfikan impor batu bara ke China adalah Australia. Pada periode yang sama negara tersebut mengirim 2,2 juta ton, naik dari posisi Februari 207.000 ton.
Baca Juga
Pengiriman batu bara dari Australia perlahan naik seiring dengan tidak adanya pembatasan pengiriman dari Australia. Sebagai informasi pada 2020 China melarang impor batu bara dari Australia.
Mongolia juga mencatat pertumbuhan signifikan, di man mengirim 5,8 juta ton batu bara per Maret 2023, naik dari 4,6 juta ton pada bulan sebelumnya.
Secara total, China impor 41,2 juta ton batu bara pada Maret 2023. Jumlah ini selisih tipis dari rekor 43,6 juta ton pada Januari 2020.