Bisnis.com, WAINGAPU — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa permintaan untuk biji hingga batang sorgum dari perusahaan domestik dan mancanegara belakangan meningkat signifikan.
Moeldoko berharap pertumbuhan permintaan dari pasar pangan, pakan, hingga energi yang berbasis pada tanaman sorgum itu dapat meningkatkan minat masyarakat serta investasi potensial untuk masuk pada budidaya alternatif gandum hingga beras tersebut mendatang.
“Waktu itu saya sudah telepon salah satu perusahaan pakan di Indonesia bahwa ini jadi kebijakan nasional, dia minta waktu 2 minggu setelah didiskusikan di internal perusahaan, dia siap [beli] 1 juta ton,” kata Moeldoko saat panen raya di PT Sorgum Moelti Agriculture (SMA) di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (12/4/2023) sore.
Minat yang sudah disampaikan perusahaan pakan dalam negeri itu sekaligus menjamin kepastian pembeli untuk tanaman sorgum di beberapa daerah. Apalagi, Moeldoko menambahkan, batang sorgum itu juga ikut diminati oleh sejumlah perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Jepang.
Menurut dia, minat pengembang PLTU asal Jepang itu disebabkan karena potensi GAR yang dimiliki batang sorgum sebagai bahan baku pendamping pembakaran atau co-firing batu bara relatif tinggi. Hanya saja, dia mengatakan, Indonesia belum mampu menyanggupi pasokan batang sorgum dari Jepang itu sebagai bahan baku pendamping batu bara mereka.
“Kitanya yang sulit untuk mencari memenuhi kuantitasnya dia, tapi kebutuhan dalam negeri juga banyak menurut saya ini peluang bisnis ekonomi yang luar biasa,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk meningkatan lahan panen sorgum hingga 154.000 hektare (ha) di akhir masa jabatannya tahun depan.
Berdasarkan catatan PT SMA, panen di atas lahan seluas 50 ha saat ini dapat menghasilkan 100 ton biji kering sorgum dengan 250 ton biji yang basah. Adapun, benih yang dipakai untuk sorgum itu merupakan varietas super 1.
Sebenarnya, luasan lahan yang disiapkan di PT SMA sebesar 3.200 ha untuk penanaman dan pengolahan sorgum. Hanya saja, untuk musim panen tahun ini yang dipakai sebesar 200 ha. Kendati demikian, Hermanto menambahkan lahan yang bisa dipanen hanya 50 ha dari 100 ha yang tertanam.
Sementara itu, umur panen sorgum dari PT SMA itu diperkirakan mencapai 120 hari mendatang. Hasil panen sorgum kali ini bakal sepenuhnya dipakai untuk penangkaran atau pembibitan baru pada penanaman mendatang.
“Sekarang ini kita agak mundur sedikit, kita ubah berangkatnya dari penangkaran dulu. Kita siapkan benihnya secara mandiri, kita produksi masalnya untuk biji konsumsi,” kata Manager Project M-Tani Hermanto saat ditemui Bisnis di Waingapu, Selasa (11/4/2023) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi yakin dapat mewujudkan target 154.000 ha lahan sorgum hingga akhir masa jabatannya pada 2024. Perluasan lahan sorgum dilakukan seiring keterbatasan pasokan gandum dari negara asal impor, buntut dari perang Rusia-Ukraina.
Selain menjadi pengganti gandum, sorgum dinilai dapat menjadi komoditas pengganti tanaman lain, seperti jagung hingga bioetanol. Untuk itu, dia meminta jajarannya untuk segera membuat peta jalan (road map) terkait produksi dan penghiliran sorgum.