Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Minta APBN Jadi Jaminan Kereta Cepat, Ini Sikap Luhut

China Development Bank (CDB) disebut meminta APBN menjadi jaminan atas pinjaman yang digunakan untuk membayar biaya kereta cepat.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA - China Development Bank (CDB) disebutkan meminta adanya jaminan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memberikan pinjaman yang digunakan untuk membayar pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan Indonesia dan CDB telah menyepakati besaran pinjaman untuk pembayaran cost overrun Kereta Cepat senilai US$560 juta atau Rp8,34 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS). Sejauh ini kedua pihak masih terus membahas besaran bunga, struktur penjaminan pinjaman, serta tenor atau durasi pinjaman.

Dia mengatakan, pihak China menginginkan adanya struktur penjaminan pembayaran pinjaman tersebut dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan skema tersebut, CDB akan mendapatkan pembayaran pinjaman dari APBN jika nantinya Indonesia tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjaman tersebut.

Di sisi lain, Luhut mengatakan pihak Indonesia menginginkan penjaminan pembayaran pinjaman tersebut dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PT PII.

“Masih ada masalah psikologis, kemarin mereka [China] mau dari APBN, tetapi kita jelaskan kalau dari APBN itu prosedurnya jadi panjang makanya mereka juga sedang pikir-pikir. Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018," ujarnya, Senin (10/4/2023).

Dia mengatakan, setelah seluruh proses negosiasi rampung, dana pinjaman tersebut kemudian akan dialirkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang kemudian menyetorkannya ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator Kereta Cepat.

Selanjutnya, Luhut juga memastikan Kereta Cepat akan resmi beroperasi pada 18 Agustus 2023 mendatang sebagai kado HUT ke-78 RI. Dia memaparkan target Commercial Operation Date (COD) Kereta Cepat tersebut dipilih karena berdekatan dengan hari ulang tahun Indonesia. Dia mengatakan, Kereta Cepat akan memasuki masa uji coba atau trial pada Mei 2023.

Dia melanjutkan, pemerintah Indonesia juga mengharapkan kehadiran tokoh-tokoh pimpinan dari pemerintah China untuk menghadiri seremonial peresmian operasi Kereta Cepat. Luhut menuturkan keinginan ini telah disampaikan ke pemerintah China saat dia dan delegasi Indonesia berkunjung pada 4-6 April 2023.

Luhut menuturkan, rampungnya Kereta Cepat juga membuktikan kemampuan pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan proyek-proyek besar. Menurutnya, banyak masyarakat Indonesia yang ragu bahwa pengerjaan proyek ini dapat berjalan secara optimal.

“Sudah kami sampaikan harapan kehadiran dari pemerintah China, karena selalu ada keraguan dari masyarakat kita di sini bahwa ini [Kereta Cepat] tidak selesai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper