Bisnis.com, JAKARTA - Stabilisasi harga pangan yang berdampak terhadap terkendalinya inflasi memberikan keyakinan baru bagi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi, baik secara volume maupun nilai.
Hal tersebut ditunjukkan melalui Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Maret 2023. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2023 tercatat meningkat sebesar 123,3 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 122,4. Kenaikan ini menunjukkan bahwa optimisme masyarakat terhadap ekspektasi ekonomi ke depan bakal semakin membaik.
Ketua Komisi Analis Kebijakan Ekonomi Apindo, Ajib Hamdani, menyampaikan, stabilisasi harga tersebut bisa terjadi lantaran adanya keseimbangan supply dan demand.
“Yang kemudian menjadi lebih prinsip, di sektor pangan ini, apakah kebutuhan supply-nya memang dari produktivitas petani yang lebih baik atau karena impor,” kata Ajib, kepada Bisnis, Selasa (11/4/2023).
Menurutnya, stabilisasi harga ini bagus untuk menjamin kebutuhan konsumen dan masyarakat, serta pengendalian inflasi.
Di sisi lain, dia melihat pemerintah harus fokus dengan ketahanan pangan, penurunan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Peningkatan Produktivitas untuk kepentingan ekonomi jangka panjang dan untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP).
Baca Juga
Selain itu, pembuatan nilai tambah juga menjadi penting, misalnya dengan menyediakan rice milling unit dalam setiap komunitas padi, pengering dalam setiap komunitas petani jagung, dan pengolahan cabai untuk komunitas cabai.
“Setiap komoditas pangan, harus mempunyai rantai bisnis yang efisien dan nilai tambahnya dirasakan maksimal oleh para petani,” ujarnya.