Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hingga saat ini belum merealisasikan impor beras untuk bantuan sosial (bansos) pangan.
Adapun, sebanyak 213.530 ton beras bansos yang saat ini disalurkan ke seluruh Indonesia merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) hasil penyerapan dalam negeri atau beras lokal, bukan beras hasil importasi.
Bulog sendiri saat ini menyediakan stok beras untuk kebutuhan penyaluran bantuan selama 3 bulan, yaitu Maret-Mei 2023 untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Dengan pendistribusian per bulannya, dibutuhkan sebanyak 213.530 ton per bulan atau 640.590 ton untuk 3 bulan.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas, mengatakan pihaknya akan mendatangkan beras impor sesuai dengan kebutuhan. Namun, hingga saat ini beras impor belum datang ke Indonesia.
“Jadi seandainya nanti masyarakat kita kan kebutuhannya [harus] tercukupi. Jadi seandainya nanti kalau ada keterlambatan produksi, maka kan kebutuhan pangan enggak bisa ditunda ya, maka kita harus bisa mencukupi keterlambatan itu, baru kita datangkan,” ujar Buwas di Komplek Pergudangan Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (6/4/2023).
Dia menjelaskan, izin impor sendiri telah diberikan oleh lembaga terkait, dan kedatangan beras impor tersebut akan tiba secara bertahap.
Baca Juga
“Kita enggak bisa kontrak sebanyak itu ya [500.000 ton]. Artinya bertahap jadi kalo nanti prediksi neraca pangannya seperti apa begitu nanti pak Arief Kepala Bapanas bilang oh ini kita butuh nih untuk bulan depan umpamanya kan 100.000 [ton] ya kita akan datangkan,” ucap Buwas.
Rencananya, beras impor yang akan didatangkan berasal dari Thailand, Myanmar, Vietnam, Pakistan dan India. Buwas berharap, nantinya beras tersebut tidak akan mengalami keterlambatan seperti halnya impor beras pada akhir tahun lalu.
“Harapan saya sih ya tergantung jarak negara itu. Kalau cuaca mulai bagus Insya Allah tidak ada gangguan cuaca, tapi namanya cuaca enggak bisa kita tepat prediksi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menuturkan setelah penyaluran bansos ini, stok CBP di Bulog saat ini di kisaran 230.000 ton.
“Penyerapan kan kata Pak Dirut sudah mengalami peningkatan. Per hari kemarin yang sudah masuk dari penyerapan dalam negeri sekitar 130.000 ton beras. Nah ini terus bertambah. Artinya kan dari kemarin saat stoknya sekitar 230.000 ton,” ujar Suyamto.