Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa masih terdapat tiga tantangan dalam menangani tingginya laju inflasi tahun ini.
Pertama, yaitu masih tingginya inflasi di tingkat global. Perry mengatakan laju inflasi global memang mengalami penurunan dari tahun 2022 yang sempat mencapai 10 persen, namun tetap diperkirakan tinggi atau berada pada level 5-6 persen tahun ini.
“Seluruh dunia mengalami inflasi sehingga Indonesia juga kena imbasnya. Itu kenapa BI betul-betul jaga nilai tukar rupiah stabil, supaya harga di dalam negeri stabil,” katanya dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa 2023, Rabu (5/4/2023).
Tantangan kedua, yaitu kecukupan pasokan. Oleh karena itu, BI mendorong kerja sama antar daerah dalam memenuhi pasokan komoditas pangan, bagaimana daerah yang mengalami surplus pangan dapat memasok daerah yang defisit pangan.
Dalam hal ini BI juga mendorong ketahanan atau produksi pangan dengan gerakan digitalisasi untuk agri farming.
Ketiga, tekanan inflasi yang meningkat karena faktor musiman, terutama untuk periode bulan ini yang bertepatan dengan momentum Ramadan dan Idulfitri.
Baca Juga
Selain itu, BI juga mengantisipasi tekanan inflasi yang meningkat akibat faktor cuaca, khususnya pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Adapun, inflasi pada Maret 2023 tercatat telah melandai ke tingkat 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,47 persen yoy.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok harga bergejolak atau volatile foods yang melandai ke 5,83 persen yoy, turun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 7,62 persen yoy.
Sejalan dengan itu, inflasi inti pada Maret 2023 tercatat melandai menjadi sebesar 2,94 persen yoy, dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,09 persen yoy.
Kelompok harga yang diatur pemerintah atau administered prices pun mencatatkan inflasi yang lebih rendah pada Maret 2023, sebesar 11,56 persen yoy dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 12,24 persen yoy.
BI optimistis inflasi inti akan tetap terkendali dalam kisaran 2-4 persen pada semester I/2023 dan inflasi umum kembali ke sasaran 2-4 persen mulai September 2023 setelah berakhirnya base effect penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun lalu.