Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pembuat roket Virgin Orbit milik konglomerat Inggris Richard Branson mengajukan perlindungan kebangkrutan chapter 11 di pengadilan AS, setelah gagal dalam peluncuran roketnya tahun ini dan kesulitan mengumpulkan modal.
Mengutip Reuters, Rabu (5/4/2023), Virgin Orbit memberhentikan sebagian besar karyawan pada Jumat (31/3/2023) dan mengatakan kepada Pengadilan Kebangkrutan AS untuk Distrik Delaware dalam pengajuan kebangkrutan pada Senin (3/4/2023) bahwa perusahaan ingin menjual asetnya.
Virgin Orbit mengatakan perusahaan telah mendapatkan US$31,6 juta dalam bentuk pembiayaan debitur yang dimiliki oleh Virgin Investments Ltd.
CEO Virgin Orbit Dan Hart mengatakan bahwa setelah pembiayaan disetujui oleh pengadilan kebangkrutan, dana tersebut diharapkan dapat memberikan Virgin Orbit likuiditas yang diperlukan untuk terus beroperasi saat mencoba menjual perusahaan.
“Ketika kami telah melakukan upaya besar untuk mengatasi posisi keuangan kami dan mengamankan pembiayaan tambahan, pada akhirnya perusahaan harus melakukan yang terbaik untuk bisnis ini,” kata Hart.
Perusahaan yang bermarkas di Long Beach, California ini mengatakan dalam pengajuan kebangkrutannya bahwa mereka memiliki antara 200 dan 999 kreditur. Perusahaan memiliki sekitar US$243 juta dalam total aset dan US$153,5 juta dalam total kewajiban pada 30 September 2022.
Baca Juga
Pekan lalu, Virgin Orbit mengatakan telah memangkas 675 pekerjaan, sekitar 85 persen dari tenaga kerjanya. Sesaat sebelum pengumuman, perusahaan mengatakan menghentikan semua operasi di tengah laporan kemungkinan PHK. Pada saat itu Virgin Orbit mengonfirmasi bahwa semua pekerjaan ditunda, tetapi tidak disebutkan berapa lama.
Pada Januari 2023, misi Virgin Orbit untuk meluncurkan satelit pertama ke orbit dari Eropa gagal setelah bagian atas roket ditutup sebelum waktunya. Peristiwa ini adalah kemunduran di Inggris Raya yang berharap peluncuran dari Cornwall, Inggris barat daya itu akan menandai awal dari lebih banyak peluang komersial untuk industri luar angkasa Inggris.
Perusahaan mengatakan pada Februari lalu bahwa hasil penyelidikan menemukan bahwa filter bahan bakar roketnya telah copot, menyebabkan mesin menjadi terlalu panas dan komponen lainnya tidak berfungsi di atas Samudera Atlantik.
Virgin Orbit, yang terdaftar di bursa saham Nasdaq, didirikan pada 2017 oleh miliarder Inggris Branson untuk menargetkan pasar peluncuran satelit kecil ke luar angkasa. Roket LauncherOne diluncurkan dari udara melalui pesawat penumpang Virgin yang dimodifikasi, memungkinkan perusahaan untuk beroperasi lebih fleksibel daripada menggunakan lokasi peluncuran tetap.
Saham Virgin Orbit Holdings Inc., yang diperdagangkan di atas US$10 sekitar dua tahun lalu, anjlok 24 persen sebelum pembukaan perdagangan Selasa (4/4/2023), menjadi sekitar 15 sen.