Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suram! Raksasa Ritel AS Walmart Lanjut PHK 2.000 Karyawan

Walmart Inc, raksasa ritel asal AS, bakal PHK lebih dari 2.000 karyawan. Ini merupakan PHK gelombang kedua.
Walmart/Reuters
Walmart/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan ritel raksasa asal Amerika Serikat (AS), Walmart Inc berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) gelombang kedua. Walmart bakal PHK lebih dari 2.000 karyawan dari total pekerja di lima gudang e-commerce AS tersebut. 

Dilansir dari Reuters pada Selasa (4/4/2023), PHK tersebut mencakup lebih dari 1.000 karyawan di gudang di Fort Worth, Texas, bersama dengan 600 tenaga kerja di pusat pemenuhan Pennsylvania, 400 di Florida, dan 200 di New Jersey.

Bahkan keputusan PHK Walmart akan menyusul tambahannya yang direncanakan di California. Meski demikian, pihak Walmart belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait PHK gelombang kedua ini.

Sebelumnya, Juru Bicara Walmart mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berlanjut di 4 lokasi lain yang akan berdampak pada ratusan pekerja. Pihak Walmat telah meminta para pekerja bersiap mencari pekerjaan lain dalam kurun waktu 90 hari. 

"Kami baru-baru ini menyesuaikan tingkat staf di [pusat pemenuhan] kami di pasar tertentu untuk lebih mempersiapkan kebutuhan pelanggan di masa depan," kata Walmart dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Jumat (24/3/2023). 

Menurut Jubir Walmart, PHK dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan shift malam dan akhir pekan pada lokasi-lokasi tersebut. Meski melakukan PHK, pihaknya berupaya memberikan kesempatan pekerjaan di lokasi lain.

Di samping itu, Walmart tidak memberikan jumlah karyawan yang akan terkena dampak, raksasa ritel AS itu masih belum yakin akan memberhentikan permanen atau akan mempekerjakan kembali.

"Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah, dan kami bekerja sama dengan rekanan yang terkena dampak untuk membantu mereka memahami pilihan karir apa yang mungkin tersedia di lokasi Walmart lainnya," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper