Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan itu diambil FIFA di tengah aksi penolakan terhadap Tim Nasional atau Timnas Israel untuk berlaga di Tanah Air.
Melansir dari laman resmi FIFA, keputusan ini diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bertemu.
Selanjutnya, tuan rumah pengganti akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen tidak berubah.
Adapun Indonesia diketahui telah lama bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Anggaran hingga triliunan rupiah pun telah dialokasikan untuk mendukung suksesnya pesta sepak bola internastional tersebut.
Yoyok Sukawi saat menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, pada 2020 sempat menyatakan bahwa pemerintah bakal menggelontor dana besar untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Dana itu akan dipecah menjadi dua bagian, pertama terkait acara dan kedua persiapan timnas. Total, anggaran yang dikeluarkan pemerintah Rp600 miliar.
Baca Juga
Kemudian, Zainudin Amali saat masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, pada Juni 2022 mengatakan Piala Dunia U-20 membutuhkan dana hingga Rp500 miliar. Oleh karena itu, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, dia meminta tambahan anggaran pengembangan olahraga menjadi Rp3 triliun, dari sebelumnya Rp1,6 triliun.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi yang menyatakan realisasi dari penggunaan dana tersebut.
Sementara itu, Kementerian PUPR pada Oktober 2020 menyatakan telah mendapatkan mandat melaksanakan renovasi dua stadion utama dan 15 lapangan latihan dengan anggaran sebesar Rp314,82 miliar. Kedua stadion utama yang dimaksud adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali dan Stadion Manahan, Solo.
Anggaran renovasi oleh Kementerian PUPR sebesar Rp314,82 miliar berasal dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) TA 2020-2021.
Kemudian pada Februari 2023, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyebutkan renovasi stadion Piala Dunia U-20 rampung April 2023. Ada lima stadion yang akan dipakai sebagai tempat para pesepak bola muda dunia berlaga dan 20 stadion untuk mereka latihan.
Total anggaran yang dipakai untuk merevitalisasi stadion-stadion itu mencapai Rp175 miliar.
Seluruh stadion yang direvitalisasi tersebut tersebar di beberapa kota, yakni Palembang, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.