Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memproyeksikan sebanyak 4 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek saat periode mudik Lebaran 2023.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menjelaskan mayoritas kendaraan yang keluar dari wilayah Jabotabek akan menuju ke timur Pulau Jawa.
“Itu [prediksi] tumbuh kita bicara 2 skenario antara 8 persen sampai 15 persen, kalau [secara] jumlah ke Jawa, tapi kalau pertumbuhannya ke Sumatra,” ujarnya, Selasa (28/3/2023).
Polri menyebut puncak arus mudik pada Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2023 terjadi pada H-5 Lebaran.
Direktur Penegak Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan, mengatakan bahwa puncak arus mudik diprediksi mulai terjadi sejak 18 April sampai dengan 21 April 2023.
“Kemarin Pak Menhub sudah mengusulkan cuti bersama dimajukan tanggal 19 April, jadi kita prediksi pada 18 April malam sudah mulai ada kepadatan, ada peningkatan sampai tanggal 21 atau H-1, kalau Lebaran 22 April, yang Lebaran 21 April akan pulang sebelum 21 April,” jelasnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, arus balik akan terjadi dua gelombang. Gelombang pertama diprediksi terjadi pada 25 April 2023. Lalu, untuk gelombang kedua diprediksi pada 30 April 2023. Sebelumnya, pemudik pada Lebaran 2023 diprediksi mencapai angka 123,8 juta orang.
Peningkatan sekitar 44 persen, tahun lalu 85 juta, dengan dicabutnya PPKM angkanya siginikan jadi 123,8 juta,” kata Aan.
Daerah tujuan terbanyak pemudik adalah Pulau Jawa, dengan rincian Jawa Tengah 26,45 persen atau 32,65 juta orang. Kemudian, Jawa Timur 19,87 persen atau 24,6 juta orang dan Jawa Barat 16,73 persen atau 20,72 juta orang.