Bisnis.com, JAKARTA — Hendi Prio Santoso kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama Holding Industri Pertambangan atau MIND setelah resmi memisahkan entitas bisnis atau split-off dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.
Lewat pemisahan entitas bisnis itu, MIND ID juga memiliki nama usaha baru bernama PT Mineral Industri Indonesia (Persero). MIND ID diharapkan dapat berfokus pada strategic holding company, sementara Inalum pada pengembangan hilirisasi aluminium nasional.
Adapun, penunjukkan Hendi itu disepakati lewat hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (21/3/2023) sore.
Hendi bukan orang baru dalam jajaran direksi perusahaan pelat merah. Lulus Sarjana Ekonomi dari Universitas Texas Amerika Serikat pada 1988, Hendi muda pernah bekerja di sejumlah perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional.
Selanjutnya, Hendi melanjutkan pendidikan Master Administrasi Bisnis (BBA) dan Ekonomi & Finansial di Universitas Houston, Amerika Serikat pada 1990.
Selama Januari 2004 hingga Mei 2007, Hendi bekerja sebagai Director Investment Banking di PT JPMorgan Securities Indonesia.
Baca Juga
Selepas dari JPMorgan, Hendi memulai petualangannya sebagai petinggi di sejumlah perusahaan BUMN, seperti President Commissioner PT Transportasi Gas Indonesia (Juni 2008 hingga Juni 2013), President Director PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (Juni 2007 hingga April 2017), Komisioner PT Saka Energi Indonesia (Juli 2013 hingga September 2017), President PT Semen Indonesia (September 2017 hingga Desember 2021).
Sejak 2021 lalu, Hendi ditunjuk sebagai Dirut MIND ID menggantikan Orias Petrus Moedak lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPLS) pada Jumat (29/10/2021).
Sebelumnya kepada Bisnis, Hendi berharap pemisahan entitas bisnis MIND ID dan Inalum dapat meningkatkan kinerja investasi dan operasi hulu tambang di dalam negeri. Khususnya pengolahan lebih lanjut bauksit menjadi alumina hingga aluminium yang diserahkan kepada Inalum.
Saat itu, Hendi mengatakan, dirinya bakal ikut mendorong perolehan dana publik lewat penawaran umum saham perdana atau
initial public offering/IPO Inalum untuk meningkatkan rencana ekspansi pengembangan smelter dan pengolahan bauksit dalam negeri mendatang.
“Termasuk penggalangan dana dari IPO. Tentunya Inalum dan MIND ID akan terus berkoordinasi dengan pemegang saham agar dapat melaksanakan program pendanaan yang tepat untuk strategi pertumbuhan Inalum,” kata dia kepada Bisnis, Jumat (20/1/2023).
Sementara itu, MIND ID dan Inalum resmi melakukan split-off untuk memisahkan fungsi holding dan operasional yang selama ini melekat pada satu entitas perusahaan. Dengan transformasi ini, MIND ID akan lebih efektif dan efisien mengelola rencana proyek bisnis dan investasi yang menciptakan nilai tambah bagi grup. Transformasi ini juga akan memperkuat tata kelola MIND ID sehingga dapat mengoptimalkan kontribusi perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Selanjutnya, nama Inalum berubah menjadi PT Indonesia Asahan Aluminium dan akan menjadi anggota holding, sejajar dengan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Vale Indonesia Tbk. Inalum juga akan fokus pada pengembangan industri aluminium nasional dan melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar, peningkatan modal usaha, dan memberikan manfaat yang sustainable kepada seluruh pemangku kepentingan.
“PT Mineral Industri Indonesia (Persero) telah resmi menjadi nama dari entitas MIND ID, yang akan berperan sebagai strategic holding company dan fokus pada peningkatan efektifitas dari kegiatan-kegiatan strategis dan fokus pada efisiensi dan meningkatkan nilai tambah antar anggota holding,” kata Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf melalui keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).