Bisnis.com, BANDUNG — Kepemilikan saham Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan segera berubah jika investor baru masuk.
VP Corporate Secretary PT BIJB Dian Nurrachman mengatakan saat ini para pemegang saham perusahaan yakni Pemprov Jabar, PT Angkasa Pura II, PT Jasa Sarana tengah mematangkan klausal kesepakatan dengan investor baru.
“Saat ini sedang negoisasi antara pemegang saham,” katanya pada bisnis, Minggu (19/3/2022).
Investor baru ini menurutnya akan mengantongi 8 persen saham senilai Rp210 miliar. Saat ini porsi saham BIJB dipegang Pemprov Jabar sebesar 86 persen, nanti akan menjadi 60 persen setelah Angkasa Pura II memenuhi setoran modal seluruhnya.
“Saham itu ada yang disebut modal dasar Rp2,5 triliun, 80 persen itu dari modal yang disetorkan Pemprov. Ada saham portopel yang belum diambil siapapun itu 8 persen nilainya Rp210 miliar,” ujarnya.
Mitra strategis baru ini menurutnya merupakan investor lokal bukan dari India yang ramai dibicarakan. Dian memastikan dana segar dari investor baru ini nantinya bisa dipakai untuk membiayai sejumlah rencana strategis korporasi.
Baca Juga
Dian berharap proses masuknya mitra strategis bisa berlangsung mulus mengingat posisi Bandara Kertajati, Majalengka ke depan makin strategis seiring ditetapkannya Kertajati sebagai bandara untuk penerbangan haji 2023.