Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Kongres untuk menyetujui kebijakan pemberian hukuman lebih keras kepada para bankir yang salah urus bank, sehingga menyebabkan kegagalan institusi.
Hal tersebut menyusul ambruknya 3 bank di AS baru-baru ini, yaitu Silvergate Capital Corp., Silicon Valley Bank, dan Signature Bank. Kegagalan bank tersebut salah satunya dipicu oleh kenaikan suku bunga The Fed yang berakibat biaya pinjaman naik hingga melemahkan momentum saham teknologi, yang selama ini menguntungkan bank.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (17/3/2023), Presiden Biden menyatakan dirinya berkomitmen untuk menuntut pertanggungjawaban para pimpinan bank yang menyebabkan kegagalan perbankan.
"Tidak ada yang kebal hukum, dan penguatan akuntabilitas merupakan langkah penting untuk mencegah mismanagement di masa depan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Biden menambahkan Kongres harus bertindak untuk memberlakukan penalti atau hukuman yang lebih berat kepada para eksekutif senior yang berkontribusi pada kegagalan bank.
Tiga bank AS yang kolaps baru-baru ini telah meningkatkan kewaspadaan akan kondisi sistem keuangan di Negera Paman Sam tersebut.
Baca Juga
Efeknya juga terasa di pasar modal beberapa hari ini, bersamaan dengan kekhawatiran akan kesehatan Credit Suisse Group AG di Eropa.
Biden mengatakan hukum yang ada saat ini membatasi kemampuan pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban para eksekutif dari bank yang bermasalah.
"Saat bank ambruk karena salah urus dan terlalu berani mengambil risiko, seharusnya lebih mudah bagi regulator untuk meminta pertanggungjawaban para eksekutif, memberlakukan hukuman sipil, dan melarang eksekutif tersebut untuk kembali ke industri perbankan," katanya.
Pemerintahan di bawah Presiden Biden telah berupaya untuk mempertahankan kepercayaan terhadap industri perbankan nasional dengan menawarkan bantuan baru melalui Bank Sentral The Fed. Industri bank di AS telah meminjam dana dengan total nilai US$164,8 miliar dari dua fasilitas bantuan The Fed dalam beberapa minggu terakhir.
Kementerian Keuangan AS dan Lembaga Penjamin Simpanan juga melakukan intervensi untuk melindungi semua deposan dari SVB dan Signature Bank.