Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta masyarakat untuk menanam cabai di tengah meningkatnya harga di pasaran.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, masyarakat dapat memanfaatkan bibit cabai yang diberikan Bank Indonesia (BI) untuk membudidayakan cabai.
“Kalau kering kaya gini, itu harga akan baik. Kemarin itu basah, hujan kita himbau masyarakat kalau ada kesempatan nanam cabai. Bank Indonesia memberikan 40.000 bibit, tanam pakai polybag. Itu kan membantu kita semua,” kata Arief saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2023).
Penanaman tersebut dilakukan sembari menunggu pemerintah memobilisasi stok cabai dari daerah surplus ke daerah defisit. Daerah yang surplus misalnya Muntilan dan Magelang untuk cabai, sementara bawang ada Brebes dan Nganjuk.
Adapun Bapanas bersama dengan Kementerian terkait terus melakukan pemetaan untuk mengetahui daerah mana saja yang mengalami surplus pangan dan mana yang defisit.
Harga berbagai jenis cabai tercatat meningkat. Data Harga Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, per Jumat (17/3/2023) mencatat, harga cabai merah besar naik Rp450 atau 0,92 persen menjadi Rp49.300 per kg dan cabai merah keriting naik Rp550 atau 1,14 persen menjadi Rp48.800 per kg.
Baca Juga
Lalu, cabai rawit hijau naik Rp200 atau 0,41 persen menjadi Rp49.150 per kg dan cabai rawit merah naik Rp550 atau 0,75 persen menjadi Rp73.850 per kg.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Bisnis di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp90.000 per kg.
Diki salah seorang pedagang sembako mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi secara bertahap sejak dua minggu yang lalu.
Kendati demikian, harga cabai keriting yang dijualnya turun, dari Rp60.000 per kg menjadi Rp50.000 an per kg per hari ini. Menurutnya, harga cabai kemungkinan masih akan meningkat terutama jelang Lebaran.
“Kalau lebaran kemarin sampai Rp120.000 per kg rawit merah. Ini ada kemungkinan naik sih biasanya,” ujar Diki.