Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Luhut Tegaskan Indonesia Bukan Banana Republic

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa Indonesia bukan republik pisang atau banana republic
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa Indonesia bukan negara kecil yang lemah. Hal tersebut disampaikan Luhut di hadapan sejumlah profesor Australia National University.

Berdasarkan instagram Luhut, Sabtu (18/2/2023), Mantan Duta Besar Singapura tersebut menekankan kepada para profesor dan peneliti yang bertemu dengannya di sana bahwa Indonesia bukan negara republik pisang atau banana republic.

"We're not banana republic," kata Luhut melalui akun Instagramnya.

Hal ini terlihat dari perkembangan ekonomi Indonesia pascapandemi dan gelojak ekonomi global. Indonesia berhasil tumbuh resilien di saat beberapa negara tertekan dikarenakan dua krisis tersebut. 

"Ini semua karena kita fokus mengembangkan industri hilir yang bertujuan meningkatkan nilai tambah kekayaan alam kita," jelasnya 

Luhut juga mengundang para profesor dan peneliti di Australia National University bersama rombongan Menteri Perindustrian Australia, Mrs. Madeleine untuk berkunjung ke Indonesia. 

Dalam kunjungan tersebut, para akademisi bisa melihat industri hilirisasi Indonesia, yang terbangun dari hulu ke hilir. 

"Selain memberi nilai tambah kepada kekayaan alam Indonesia, kami juga memberi nilai tambah kepada sumber daya manusia Indonesia," ujarnya.

Luhut juga menginginkan agar para akademisi melihat bagaimana transfer teknologi yang dilakukan di Indonesia. Transfer teknologi tersebut dilakukan lewat dibangunnya beberapa Politeknik Industri terkait sangat bermanfaat untuk pengembangan SDM. 

"Kami ingin yang pertama dan terutama menikmati keberhasilan ini adalah penduduk asli tempat industri hilirisasi itu berada," tuturnya

Lebih lanjut, dia menuturkan Indonesia memiliki  tenaga kerja lokal yang terdidik dan terampil dalam mengoperasikan mesin-mesin industri. Sehingga tidak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri.

"Harapan saya sederhana, agar "trust" yang sama-sama kita butuhkan muncul karena sudah kalian buktikan sendiri termasuk dengan apa yang terjadi di Papua saat ini. Kami sudah membuktikan satu hal bahwa membangun infrastruktur dan membangun manusia yang terdidik dan terampil bisa kita lakukan bersama-sama," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan juga sempat menegaskan bahwa Indonesia bukan Banana Republic. Hal tersebut disampaikan Luhut untuk menanggapi rencana investasi produsen mobil listrik, Tesla yang tak kunjung terealisasi.

Luhut menegaskan bahwa Tesla harus memenuhi syarat dari pemerintah jika berniat berinvestasi di Indonesia.

"Tadi pagi, saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita," kata Luhut, Kamis (24/3/2022).

Luhut pun dengan tegas mengingatkan bahwa dua tahun lalu perusahaan Elon Musk itu pernah menyampaikan minat untuk mengembangkan baterai lithium di Indonesia. Namun, rencana itu batal karena perusahaan itu dinilai terlalu banyak mendikte.

"Saya bilang, 'Hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai'. Anda... semua mau mendikte, saya bilang, 'Hey you cannot do this. Today is different. Kita harus sama'. Saya bilang, 'Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country!" tegas Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper