Bisnis.com, JAKARTA - Berkaca peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Pertamina (Persero) menganalisa risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimilikinya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) menurunkan tim dan melakukan inspeksi untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di depo bahan bakar minyak PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari akar masalah kejadian kebakaran guna perbaikan ke depannya, paralel dengan upaya Pertamina untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan terhadap keandalan dan kelayakan pada instalasi dan peralatan yang dioperasikan.
Pertamina juga diminta untuk melakukan analisa risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki. "Kami meminta Pertamina melakukan analisa risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resminya Sabtu (4/3/2023).
Terkait dengan penanganan korban, Kementerian ESDM terus mendorong Pertamina memberikan jaminan penggantian seluruh biaya perawatan di rumah sakit.
"Kami sepenuhnya mendukung Pertamina dalam memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia," lanjutnya.
Baca Juga
Sebelumnya Direktur Utama Nicke Widyawati mengatakan pihaknya membentuk tim gabungan dengan PT Patra Niaga dan fungsi terkait untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden tersebut.
"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," ungkap Nicke.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.085 warga akibat kebakaran fasilitas Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/4/2023).
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, kejadian tersebut menimbulkan 17 korban jiwa, 49 orang luka berat dan 2 orang luka sedang.
Di samping itu, petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian. Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.