Bisnis, JAKARTA - Sejumlah hasil positif terekam dalam kinerja APBN pada Januari 2023. Sementara itu, realisasi pembiayaan utang pada Januari 2023 telah mencapai Rp95,6 triliun. Secara keseluruhan, kinerja APBB pada Januari 2023 mencatatkan surplus senilai Rp90,8 triliun.
Di samping itu, pengembangan infrastruktur MRT Fase 3 Balaraja - Cikarang akan memberikan dampak pada kenaikan harga properti hunian di kota satelit. Laporan tersebut dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Kamis (23/2/2023). Berikut selengkapnya.
1. Membaca Fakta APBN Surplus Rp90,8 Triliun per Januari 2023
Terdapat sejumlah fakta yang menjelaskan mengapa APBN mengalami surplus pada Januari 2023. Hal paling gamblang bisa dilihat dari perbandingan antara pendapatan negara dan belanja negara pada periode tersebut.
Capaian surplus tersebut disumbang oleh pendapatan negara senilai Rp232,2 triliun. Sementara itu, belanja negara mencapai Rp141,4 triliun. Adapun, penerimaan negara dari sisi pajak pada Januari 2023 tercatat mencapai Rp162,23 triliun atau tumbuh 48,6 persen.
Realisasi belanja pemerintah pusat hingga 31 Januari 2023 tercatat mencapai Rp83,2 triliun atau 3,7 persen dari pagu anggaran 2023. Belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai 28,7 triliun, sementara belanja non-K/L mencapai Rp54,5 triliun.
Baca Juga
Adapun keseimbangan primer pada Januari 2023 tercatat surplus Rp113,9 triliun, meningkat sebesar 127,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani angka surplus per Januari 2023 setara dengan 0,43 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Jumlah surplus sebesar Rp90,8 triliun meningkat dari periode yang sama tahun lalu [yoy] yang tercatat sebesar Rp29,6 triliun atau setara dengan 0,15 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (22/2/2023).
2. Menerka Prospek Properti Koridor Timur - Barat Dilintasi MRT
Masifnya pembangunan infrastruktur tentu berdampak pada pengembangan properti hunian termasuk kenaikan harganya. Salah satu pengembangan infrastruktur yang akan dibangun pemerintah yakni Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 3.
Proyek yang membentang dari Balaraja Banten hingga Cikarang Jawa Barat atau disebut MRT East – West line sepanjang 84,102 kilometer ini dinilai memberi angin segar bagi sektor properti residensial.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengatakan proyek MRT Jakarta tahap 3 memang cukup prestigeous karena melintasi 3 provinsi sehingga membuat area yang tadinya sulit dijangkau menjadi kawasan primer yang menjanjikan.
“Panjang MRT tahap 3 yang 84 km ini pasti membuat konsep Jakarta megapolitan dapat terwujud. Terlebih di 2024, Jakarta tak lagi menjadi ibu kota, namun bisa tumbuh dan berkembang sebagai pusat bisnis di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/2/2023).
Tentunya dengan rute jalur MRT tahap 3 ini akan menguntungkan bagi sektor properti terutama wilayah yang dilintasi yakni koridor timur dan koridor barat Jakarta. “Properti sangat terkait dengan aksesibilitas. Jangan lupa hukum besi properti, lokasi, lokasi, dan lokasi,” katanya.
3. Gejolak Minyak Dunia Hadapi Ekonomi AS-China yang Kontradiktif
Investor memulai pertaruhan besar menghadapi situasi berkebalikan antara pelemahan ekonomi Amerika Serikat dan potensi pemulihan di China. Kekhawatiran meningkat jelang publikasi hasil risalah Federal Reserve pada Rabu (22/2/2023).
Risalah The Fed akan memberikan gambaran bagi investor akan pandangan terkait suku bunga acuan setelah data yang menjadi acuan seperti bursa tenaga kerja dan harga konsumen yang lebih tinggi. Selain itu, penjualan rumah juga jatuh ke level terendah pada Januari sejak Oktober 2010.
Indeks harga produsen AS Januari yang dirilis pada Kamis lalu menunjukkan harga grosir naik ke level tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Jika The Fed kembali ke jalur hawkish, maka greenback yang lebih kuat membuat minyak berdenominasi dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Seperti diketahui, The Fed telah mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Januari, laju terendah sejak Mei 2022.
"Ekspektasi akan The Fed yang makin hawkish terus berlanjut sehingga menciptakan gejolak pada pasar minyak," ujar Kepala Strategi Komoditas ING Groep NV yang berbasis di Singapura, Warren Patterson, seperti dikutip Bloomberg pada Rabu.
4. Menanti Jurus Kemenaker Tangkal Badai PHK 2023
Angka pemutusan hubungan kerja sepanjang 2022 berangsur turun meski cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi prapandemi. Aksi jitu pemerintah diperlukan untuk mengurangi angka korban PHK 2023.
Laporan terbaru Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa tidak kurang dari 25.114 pekerja menjadi korban PHK sepanjang tahun lalu. Namun fakta di lapangan diperkirakan masih jauh lebih besar. Sebab, mayoritas perusahaan tidak memberi laporan ihwal kondisi internal.
Puluhan ribu kasus tersebut sejatinya masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan 2019 dengan 19.911 kasus. Kendati demikian, laporan tahun lalu menunjukkan adanya penurunan signifikan dibandingkan dengan dua tahun terakhir yakni 386.877 kasus pada 2020 dan 127.085 kasus pada 2021.
Adapun, berdasarkan data PHK Kemenaker yang diterima Bisnis, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus PHK terbanyak yaitu mencapai 4.629 pekerja. Disusul provinsi Banten dengan jumlah korban PHK 3.703 orang. Lalu, bagaimana strategi pemerintah meredam kondisi ini?
5. Tanggapan IFG Life Soal Rencana Tambahan PMN Rp3 Triliun
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta tambahan modal senilai Rp3 triliun melalui skema penyertaan modal negara (PMN) untuk penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau Jiwasraya.
Corporate Secretary IFG Life Gatot Haryadi menyatakan pihaknya menyambut baik rencana penambahan modal melalui skema PMN tersebut. “Mengenai penambahan modal Rp3 triliun hal ini merupakan domain dari Kementerian BUMN dan IFG, yang pasti kami akan mendukung penuh untuk pelaksanaan pengalihan polis dari Jiwasraya,” kata Gatot kepada Bisnis, Rabu (22/2/2023).
Meski begitu, Gatot enggan berkomentar lebih lanjut terkait dengan rencana pelaksanaan penyertaan modal negara Rp3 triliun. Sampai dengan 31 Desember 2022, Gatot menyampaikan bahwa IFG Life menerima polis dan membayar klaim atas polis yang dialihkan sebanyak 157.312 polis dengan liabilitas sebesar Rp30,86 triliun, serta pembayaran klaim senilai Rp5,63 triliun.
“Polis yang telah diterima IFG Life dari Jiwasraya terdiri dari 1.168 polis korporasi dan 156.144 polis ritel,” jelasnya.
Jika diperinci, lanjutnya, bahwa liabilitas atas polis yang diterima IFG Life dari Jiwasraya sebesar Rp14,09 triliun untuk polis korporasi dan Rp16,77 triliun untuk polis ritel. IFG Life juga telah membayarkan klaim untuk polis yang telah diterima dari Jiwasraya sebesar Rp2,28 triliun untuk polis korporasi, sedangkan untuk polis ritel senilai Rp3,35 triliun.