Bisnis.com, JAKARTA - Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (KPKM) merespons kabar terkait PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) menyerahkan tanggung jawab apartemen Meikarta ke anak usahanya yaitu PT Mahkota Sensota Utama (MSU).
Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (KPKM), Aep Mulyana, mengatakan pihanya tak ambil pusing dengan kebijakan Lippo tersebut. Saat ini, dia memastikan pihaknya terus berkomunikasi dengan PT MSU selaku pengembang Meikarta dalam pembahasan mufakat terkait pemenuhan hak-hak para konsumen.
"Bukan masalah percaya atau tidak karena itu kan memang hak Lippo. Kami tentu tidak bisa berurusan dengan dapur dan kebijakan mereka yang penting anggota komunitas ini sedang dalam mufakat, artinya ada itikad baik," kata Aep kepada Bisnis, Senin (20/2/2023).
Aep menerangkan adanya opsi serah terima unit apartemen Meikarta atau titip jual (secondary market) yang ditawarkan PT MSU akan dibahas melalui proses mufakat tersebut. Di samping itu, dia optimistis saat ini PT MSU telah memiliki itikad baik.
"Itu kan diungkapkan seperti itu ya [serah terima unit atau secondary market], kita tunggu apakah bisa saling mufakat dengan jangka waktu yang disepakati," ujarnya.
Di sisi lain, Aep menegaskan bahwa proses mufakat tersebut dilakukan antara PT MSU dengan KPKM saja, bukan mewakili seluruh konsumen Meikarta yang disebut mencapai ribuan. Adapun saat ini, anggota KPKM sendiri sebanyak 130 konsumen.
"Itu saya nggak tahu juga, apakah prosesnya sama nanti dengan yang ribuan itu, tapi itu bukan urusan KPKM lagi. Yang jelas, saya tidak terikat dengan ribuan konsumen yang di luar sana," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) menyatakan pemenuhan tanggung jawab proyek Meikarta sepenuhnya diserahkan kepada PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).
“Dapat kami sampaikan bahwa pemenuhan hak-hak konsumen apartemen Meikarta dan pemenuhan target serah terima merupakan sepenuhnya tanggung jawab PT Mahkota Sentosa Utama,” ujar Sekretaris Perusahaan LPCK Veronika Sitepu dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, Veronika mengatakan, LPCK selaku pemegang saham MSU mendukung agar komitmen dan target serah terima unit konsumen Meikarta sesuai dengan putusan homologasi dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini lantaran apartemen Meikarta berada dalam kawasan Lippo Cikarang sehingga meningkatnya tingkat hunian akan berdampak positif bagi kegiatan komersial secara keseluruhan. Adapun, dia menyebut tidak ada informasi atau kejadian yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan harga saham LPCK.
Jika menilik laporan Mei 2018, Meikarta disebut sudah tidak masuk ke dalam portofolio pengembangan properti Grup Lippo. LPCK disebut melepaskan Rp2,02 triliun saham sebagai pemegang saham pengendali MSU.
Pada Laporan keuangan per 30 September 2022 menunjukkan LPCK menyebut sebelum hilangnya pengendalian atas MSU perseroan mencatat selisih nilai investasi pada MSU sebesar Rp4,04 triliun sebagai sebagai komponen ekuitas lainnya atas pelepasan bagian kepemilikan investasi pada MSU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
