Bisnis.com, JAKARTA - Sejak tahun 2018, data Kementerian ESDM mencatat pertumbuhan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia memiliki kenaikan rata-rata kenaikan sebesar 4,3 persen setiap tahunnya.
Kenaikan rata-rata tersebut diketahui belum mampu untuk memenuhi target bauran energi yang telah ditetapkan sebesar 25 persen tahun 2025 mendatang, sehingga diperlukan upaya-upaya akselerasi pemanfaatan EBT.
Menurut Chief Commercial Officer (CCO) SUN Energy Dion Jefferson, perusahaan yang berfokus pada pengembangan EBT semisal PLTS di sektor komersial dan industrial harus ikut mengambil peran untuk mencapai target bauran tersebut.
SUN Energy, kata Dion, saat ini mencoba untuk terus memperluas layanannya melalui penyediaan sistem PLTS terintegrasi pada berbagai sektor industri di hampir 30 kota di Indonesia.
“Perseroan saat ini telah mengelola sistem energi surya pada 31 tipe industri, di antaranya otomotif, semen, pertambangan, agrikultur, keramik, plastik, perbankan, pengunggasan, tekstil, mal, hotel, pabrik manufaktur, dan lainnya,” ujar Dion, dalam keterangan resminya, Kamis (9/2/2023).
Pemanfaatan sistem energi surya secara optimal dapat membantu industri untuk meminimalkan biaya listrik yang cukup besar menjadi lebih irit dan efisien sekaligus membantu pemerintah mengurangi emisi karbon.
Baca Juga
Kawasan industri juga tertarik menggunakan PLTS Atap seperti yang dilakukan PT Jababeka Tbk. (KIJA) melalui entitasnya PT Jababeka Infrastruktur yang membangun pembangkit tenaga surya dengan total kapasitas 230 kWp.
Terkait penggunaan PLTS, setiap industri tentunya memiliki kebutuhan dan tantangannya tersendiri, sehingga memang butuh solusi yang berbeda dan terintegrasi.
“Di tahun 2022 kami mengembangkan beberapa inovasi seperti Containerized Solar System untuk daerah pertambangan yang sistemnya portable. Lalu teknologi BIPV atau Building Integrated PV, sistem hybrid kawasan tambang atau perkebunan sawit,” jelas Dion.
Untuk awal tahun 2023 ini, SUN Energy kembali dipercaya untuk menginstalasi dan mengoperasikan proyek sistem PLTS di industri retail, salah satu pusat perbelanjaan di kota Palembang, OPI Mall Palembang.
Sepanjang tahun 2022, perseroan mencatatkan 468 juta kWh energi bersih yang dihasilkan atau setara dengan 13 miliar pohon tertanam selama satu tahun dan mampu mereduksi 421 juta kg CO2.
Selain sektor industrial, konsultan properti Indonesia, Jones Lang LaSalle, memprediksi tren pemasangan PLTS Atap akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, menyusul masih minimnya teknologi itu di perumahan.