Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Obat Imun Kanker, Kalbe Farma (KLBF) Gelontorkan Rp10 Miliar

KLBF optimistis investasi tersebut merupakan hal strategis dikarenakan obat imun kanker itu secara perdana dilokalisasi.
Kantor PT Kalbe Farma Tbk./kalbe.co.id
Kantor PT Kalbe Farma Tbk./kalbe.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk menggelontorkan dana investasi senilai Rp5-10 miliar untuk memproduksi produk baru antibodi monoklonal dengan merek dagang Rituxikal.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius menyebut, nilai investasi tersebut tidak akan sia-sia, lantaran pihaknya menilai potensi penjualan produk yang baru pertama kali diproduksi dalam negeri ini cukup baik.

“Nilai investasi sekitar Rp5-10 miliar, dan potensi penjualan positif mengingat bisa melayani [pasien] BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial] dan [pasien] non BPJS juga,” ungkap Vidjongtius saat dihubungi Bisnis pada Rabu (2/2/2023).


Selain dipasarkan dengan pelayanan BPJS dan non BPJS, Vidjongtius menyebut, Rituxikal ini akan dipasarkan di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, baik milik swasta maupun pemerintah. Sehingga pihaknya tidak akan khawatir dengan pasar untuk penjualan produk baru ini.

Senada dengan Vidjongtius, Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan juga menyebut, obat ini akan dipasarkan di seluruh Indonesia.

“Seluruh Indonesia, semua rumah sakit yang membutuhkan, kami akan layani,” kata Sie Djohan saat ditemui di pabrik Kimia Farma, Cikarang pada Senin (30/1/2023).

Dia juga optimis, penjualan obat baru ini tidak akan membuat pihaknya merugi. Lantaran menurutnya, pasar dari obat-obatan berbasis biologi seperti Rituxikal di Indonesia masih akan terus bertumbuh.

“Kalau di Indonesia penetrasi produk-produk biologi itu kan masih agak ketinggalan, kalau di dunia itu sekarang, kontribusi produk-produk biologi itu sudah 20-25 persen, dan perkiraan 5 tahun ke depan, akan naik sampai 45 persen,” tambah Sie Djohan.

Terlebih, sebelumnya, kebutuhan obat-obatan berbasis biologi ini sudah ada, hanya saja dipenuhi dengan produk buatan luar negeri.

“Sebetulnya kebutuhannya banyak cuman selama ini aksesibilitinya mungkin agak sedikit karena seluruh produknya masih impor,” tuturnya.


Dia juga menjamin, produk buatan perusahaan yang digawanginya ini mampu bersaing dengan produk buatan luar negeri, lantaran dibanderol dengan harga yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper