Bisnis.com, JAKARTA – Sinergi antarlembaga pemerintah kembali berlanjut dalam mendorong pembiayaan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Sinergi itu terwujud dalam kerja sama antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.
Ketiganya resmi meneken kerja sama pembentukan Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahaan, Rabu (25/1/2023). Dalam kerja sama ini, SMF akan bertindak sebagai sekretariat.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menilai perumahan merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap sektor lain.
Meski demikian, Rionald mengatakan bahwa berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas 2020, angka backlog kepemilikan perumahan mencapai 12,7 juta pada 2021.
“Ini merupakan suatu tantangan karena rasio kredit pemilikan rumah [KPR] Indonesia termasuk yang rendah. Tapi, perhatian pemerintah terkait dengan MBR sangat besar,” ujarnya dalam siaran langsung melalui akun Youtube Kementerian Keuangan.
Baca Juga
Rionald memaparkan bentuk perhatian pemerintah terhadap MBR tecermin dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sejak 2010 telah mengalokasikan total Rp79,77 triliun. Adapun dalam dua tahun terakhir rerata fasilitas mencapai Rp20 triliun.
Dia menyatakan bahwa fasilitas yang digulirkan pemerintah kepada MBR tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan sekitar 1,16 juta unit rumah.
“Selain itu, kami juga memberikan penyertaan modal negara kepada PT SMF yang sejak tahun 2017 khusus untuk perumahan adalah sebesar Rp7,8 triliun,” pungkasnya.
Pemerintah juga mendukung Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau Perum Perumnas melalui tambahan ekuitas sekitar Rp1,5 triliun, serta penyertaan modal kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. senilai Rp2,48 triliun.
“Kami menyambut dibentuknya Sekretariat Ekosistem Perumahan. Harapan kami adalah sekretariat ekosistem ini dapat melihat masalah dengan jernih,” pungkasnya.