Bisnis.com, DAVOS - Siemens Energy bakal bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyusun peta jalan untuk mendorong transisi energi ke depan dengan sumber energi yang ramah lingkungan dan terjangkau oleh masyarakat. Pertemuan tersebut dilaksanakan di sela-sela ajang World Economic Forum (WEF) 2023, Davos, Swiss.
CEO Siemens Energy Christian Bruch mengatakan Indonesia merupakan negara yang penting bagi Siemens Energy. Oleh karena itu, Siemens Energy ingin lebih mengoptimalkan peluang investasi yang ada di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara terutama terkait dengan energi. Siemens Energy, lanjutnya, berkomitmen untuk tidak hanya mencari peluang bisnis untuk pasar domestik Indonesia tetapi juga untuk keperluan ekspor.
Brunch menambahkan perusahaan yang fokus pada produk dan solusi di bidang pembangkit listrik, transmisi, dan distribusi energi itu berminat untuk berkontribusi dalam proses transisi hijau Indonesia.
"Kami akan menyusun peta jalan kerja sama antara Siemens Energy dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dan ke depannya bagaimana kita bisa menciptakan sumber energi yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga terjangkau oleh masyarakat luas,” ungkapnya di Indonesia Pavilion, Davos, Selasa (17/1).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam melakukan transisi energi menuju energi hijau. Kepala BKPM meyakinkan pihak Siemens Energy bahwa Kementerian Investasi/BKPM siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia, khususnya di bidang transisi energi.
Sebelumnya, Siemens Energy Global Gmbh Co.KG telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) untuk kerja sama investasi pada bidang transisi energi, yang dilakukan di sela kegiatan G20 di Bali pada 10 November 2022 lalu. Nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai 70 juta-100 juta euro atau setara dengan Rp1 triliun-Rp2 triliun.
“Terkait transisi energi, kita memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Bahlil.
Dia juga menawarkan adanya peluang investasi untuk industri peralatan panel surya kepada Siemens Energy. Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia memiliki bahan baku yang melimpah dengan harga kompetitif, dan produk akhirnya dapat dipasarkan baik di pasar dalam negeri maupun untuk ekspor.