Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mantap! Erick Thohir Prediksi Laba BUMN Tembus Rp200 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir memprediksi laba perusahaan pelat merah sepanjang 2022 bisa tembus Rp200 triliun.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 15 Januari 2023  |  06:00 WIB
Mantap! Erick Thohir Prediksi Laba BUMN Tembus Rp200 Triliun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan paparan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis - Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan laba BUMN sepanjang 2022 bisa menembus Rp200 triliun. Jumlah tersebut aik signifikan dari capaian 2021 yakni Rp125 triliun (year-on-year/yoy). 
 
"Kemungkinan laba BUMN tahun ini Rp200 triliun, kemungkinan. Ini belum tutup buku," ungkap Erick dalam konferensi pers Natal Bersama 2022 Kementerian BUMN di Tangerang seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/1/2023). 
 
Erick membeberkan tingginya kemungkinan laba para perusahaan pelat merah tersebut merupakan berkat kerja keluarga besar BUMN yang telah bersatu dalam segala perbedaan saat melakukan efisiensi dan gotong royong.
 
Menurutnya, Efisiensi yang dilakukan BUMN tak hanya sekedar menekan harga, tetapi efisiensi secara operasional.
 
Dia memberi contoh PT Pertamina (Persero) Tbk. berhasil melakukan efisiensi sekitar US$1,9 miliar pada 2021 dan sebesar US$600 juta pada 2022. 

Begitu pula dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bisa menekan belanja modal alias capital expenditure (capex) sampai 30 persen, sehingga perseroan bisa melakukan percepatan utang dimana utang PLN sudah turun Rp96 triliun dari sebesar Rp500 triliun menjadi Rp404 triliun.
 
Menurut Erick, efisiensi BUMN harus dilakukan di tengah permasalahan tingginya harga pangan saat ini, yang menjadi salah satu permasalahan yang harus diwaspadai. BUMN kini sedang mempelajari guna menjadi pembeli siaga atau off taker dalam membeli hasil petani, khususnya untuk kelapa sawit, gula, hingga padi.
 
"Ini yang kami sedang akan siapkan, rancangan untuk membeli kebutuhan pokok," ungkapnya.
 
Selain harga pangan, Erick menyebutkan harga energi saat ini turut menjadi perhatian. Baru-baru ini, Pertamina sudah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, sejalan dengan turunnya harga minyak dunia.
 
Kementerian BUMN pun juga sedang melakukan proses membandingkan perusahaan alias benchmarking terkait produksi minyak Indonesia dengan perusahaan dunia, khususnya dari segi ongkos produksi.

"Jangan sampai nanti perusahaan minyak yang lain harga produksinya sekian, Pertamina justru lebih mahal. Nah ini efisiensi," ucap Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

erick thohir BUMN laba
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top