Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Garuda (GIAA) Bicara Titik Terang Sektor Penerbangan 2023

Dirut Garuda Indonesia (GIAA) optimistis terkait dengan titik terang pemulihan penerbangan pada 2023 usai dihantam dampak pandemi sejak 2020.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra./ Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis pemulihan penerbangan akan terjadi lebih cepat pada 2023 seiring dengan meningkatnya mobilitas dan animo masyarakat untuk bepergian. Adapun, sektor penerbangan telah terpukul dengan dampak pandemi sejak 2020.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meyakini perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja secara operasional. Meski tidak menyebutkan target secara detail, pertumbuhan jumlah penumpang GIAA akan optimal pada 2023.

“Kami optimistis ya tahun 2023 akan membaik setelah PPKM ini dicabut,” kata Irfan saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Irfan menuturkan pencabutan PPKM akan berimbas pada meningkatnya antusiasme masyarakat untuk bepergian. Hal tersebut juga telah terlihat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) bahwa jumlah penumpang angkutan udara merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan moda lainnya.

Seiring dengan hal tersebut, Irfan menuturkan selalu mencari peluang-peluang potensial agar mampu menyerap permintaan pasar dengan maksimal. Garuda juga akan gencar melakukan promosi-promosi sesuai dengan kondisi pasar dan periode waktu tertentu.

Sebelumnya, Irfan juga menyebutkan GIAA menargetkan pengoperasian total armada sebanyak 124 pesawat pada 2023, termasuk untuk anak usahanya, Citilink.

Target pengoperasian armada, baik Garuda Indonesia maupun Citilink, menjadi salah satu implementasi proses pemulihan kinerja perseroan, pascarestrukturisasi yang rampung pada tahun lalu.

"Dengan target sebanyak total 124 armada Garuda Indonesia Group yang akan beroperasi pada 2023, kami optimistis bahwa upaya untuk mencapai akselerasi kinerja dalam fase pemulihan kinerja, khususnya pada sektor pasar domestik, dapat tercapai di tahun ini,” kata Irfan.

Secara terperinci, total armada milik grup perusahaan itu meliputi 66 serviceable aircraft milik Garuda Indonesia, sementara itu 58 sisanya merupakan milik Citilink.

Garuda Indonesia menargetkan untuk dapat mengoperasikan hingga 66 serviceable aircraft melalui program restorasi pesawat. Upaya restorasi didukung dengan tambahan modal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper