Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah investor Malaysia telah menyatakan minat untuk turut berinvestasi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Minat investasi tersebut terungkap setelah Pemerintah Malaysia menyampaikan 11 letter of intent (LoI) dari 10 investor asal Malaysia untuk investasi di IKN.
Surat ketertarikan itu diserahkan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia, Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN, Bambang Suswantono, dengan disaksikan langsung Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.
"Saya menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan ibu kota negara baru, Nusantara. Sebelas letter of intent (LoI) telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan diserahkan kepada Otoritas IKN," ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Setkab, Senin (9/1/2023).
Jokowi mengungkapkan bahwa 11 perusahaan Malaysia tersebut bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi, dan properti.
Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk masuk dalam pembangunan IKN. Sebanyak 21 negara Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, UEA, hingga Malaysia telah menyampaikan minat investasi di IKN.
Pengamat Infrastruktur dari Institut Teknologi Bandung, Muhamad Abduh, menjelaskan minat investasi didasari oleh keinginan untuk mendapatkan manfaat baik tangible maupun intangible.
"Jika negara yang berminat berinvestasi, pasti lebih kompleks faktor-faktor yang dipertimbangkan dan sangat mungkin di luar prediksi kebanyakan kebiasaan orang umum ataupun investor perorangan," kata Abduh kepada Bisnis, Senin (9/1/2023).
Sebelum Malaysia, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, mengklaim sebanyak 21 negara Uni Eropa juga menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Perwakilan Italia, Polandia, Belgia, Hungaria, Rumania, Swedia, dan negara Uni Eropa lainnya diketahui hadir pada pertemuan Badan Otorita IKN bersama dengan perwakilan 21 negara Uni Eropa di Jakarta pada Kamis (24/11/2022).
“Ketertarikan negara-negara Uni Eropa pada pembangunan IKN akan ditindaklanjuti dengan serius supaya harapan pemerintah 80 persen pembiayaan berasal dari investor terpenuhi," ungkap Bambang.